MEDAN - Anggota TNI AU yang bertugas di Dinas Logistik ( Dislog) Lanud Soewondo Medan, Pelda Muhamad Chalik (45) babak belur dihajar seorang pengusaha servis dan rental Play station, Minggu (23/9/2018). Akibatnya, korban harus dilarikan ke rumahnya sakit Putri Hijau Medan untuk mendapatkan perawatan intensif.
Menurut informasi, kejadian bermula saat anak korban berniat memperbaiki Playstation miliknya ke Toko Jhoni di Jalan Brigjen Zein Hamid. Sesampainya dilokasi anak korban pun menyerahkan play station itu kepada pelaku dengan tanda terima dan pada saat itu belum ditentukan berapa biaya servisnya dikarenakan harus dicek dan diperiksa terlebih dahulu kerusakannya. Namun dikarenakan perbaikannya mahal, anak korban pun membatalkan servis dan sekaligus mengambil kembali play station miliknya.
Namun alangkah terkejutnya anak korban saat membatalkan perbaikan dan ingin mengambil playstation miliknya, ia dikenakan biaya Rp100 ribu. Merasa kesal, anak korban pun pulang dan melaporkan permasalahan ini pada korban. Saat itulah korban pun mendatangi toko tersebut.
Pelaku, Joni yang tidak seorang diri langsung meringkus korban dan meminta uang Rp 5 Juta untuk pengambilan Plasystation tersebut.
"Kalau kau mau ambil playstation itu, bayar Rp 5 Juta, A****g," ujar korban menirukan ucapan pelaku.
Tidak sampai situ, pelaku bahkan memukulkan stik baseball dan sebatang besi ke pinggang belakang dan kepala korban. Akibatnya darah kental berasal dari kepala korban langsung berceceran ke lantai dan sebagian membasahi dada dan baju korban.
Beruntung, rekan korban yang mengetahui kejadian tersebut langsung meluncur ke TKP dan berhasil membebaskan korban, sekaligus mengamankan kedua pelaku berikut barang bukti berupa 1 stik baseball yang digunakan oleh salah seorang pelaku untuk memukuli korban hingga babak belur. Selanjutnya kedua pelaku dan barang bukti tersebut diboyong ke markas satuan Polisi Militer angkatan udara untuk diperiksa.
Saat dikonfirmasi, korban mengatakan bahwa ia dipukuli oleh kedua pelaku lantaran ia tidak mau membayar uang kwitansi dan uang checkin.
"Anakku servis play station di toko si Joni. Pada saat diantar ke sana karyawan toko blom bisa memastikan kerusakan dan biaya reparasinya sehingga hanya diberikan tanda terima barang,dan akan dikabarin besar biayanya. Lalu pada saat dikasi tau jumlah biaya reparasinya ternyata sangat mahal hingga anak saya tak jadi memperbaiki play station dan langsung mengambil mainannya itu," ujar Pelda M. Chalik.
Ketika dikonfirmasi, Dansatpom AU Lanud Soewondo, Mayor Pom I Gede Eka Santika membenarkan kejadian penganiayaan yang menimpa seorang anggota TNI AU yang bertugas di Dinas Logistik Lanud Soewondo Medan.
"Kedua pelaku sudah kita amankan, saat ini kami sedang mencari barang bukti lainnya dan akan kami limpahkan ke Polrestabes Medan dan ada anggota kita yang bernama Prada Zulfadli anggota POM yang ditusuk obeng pada paha kanannya," terangnya singkat. (Red)
Menurut informasi, kejadian bermula saat anak korban berniat memperbaiki Playstation miliknya ke Toko Jhoni di Jalan Brigjen Zein Hamid. Sesampainya dilokasi anak korban pun menyerahkan play station itu kepada pelaku dengan tanda terima dan pada saat itu belum ditentukan berapa biaya servisnya dikarenakan harus dicek dan diperiksa terlebih dahulu kerusakannya. Namun dikarenakan perbaikannya mahal, anak korban pun membatalkan servis dan sekaligus mengambil kembali play station miliknya.
Namun alangkah terkejutnya anak korban saat membatalkan perbaikan dan ingin mengambil playstation miliknya, ia dikenakan biaya Rp100 ribu. Merasa kesal, anak korban pun pulang dan melaporkan permasalahan ini pada korban. Saat itulah korban pun mendatangi toko tersebut.
Pelaku, Joni yang tidak seorang diri langsung meringkus korban dan meminta uang Rp 5 Juta untuk pengambilan Plasystation tersebut.
"Kalau kau mau ambil playstation itu, bayar Rp 5 Juta, A****g," ujar korban menirukan ucapan pelaku.
Tidak sampai situ, pelaku bahkan memukulkan stik baseball dan sebatang besi ke pinggang belakang dan kepala korban. Akibatnya darah kental berasal dari kepala korban langsung berceceran ke lantai dan sebagian membasahi dada dan baju korban.
Beruntung, rekan korban yang mengetahui kejadian tersebut langsung meluncur ke TKP dan berhasil membebaskan korban, sekaligus mengamankan kedua pelaku berikut barang bukti berupa 1 stik baseball yang digunakan oleh salah seorang pelaku untuk memukuli korban hingga babak belur. Selanjutnya kedua pelaku dan barang bukti tersebut diboyong ke markas satuan Polisi Militer angkatan udara untuk diperiksa.
Saat dikonfirmasi, korban mengatakan bahwa ia dipukuli oleh kedua pelaku lantaran ia tidak mau membayar uang kwitansi dan uang checkin.
"Anakku servis play station di toko si Joni. Pada saat diantar ke sana karyawan toko blom bisa memastikan kerusakan dan biaya reparasinya sehingga hanya diberikan tanda terima barang,dan akan dikabarin besar biayanya. Lalu pada saat dikasi tau jumlah biaya reparasinya ternyata sangat mahal hingga anak saya tak jadi memperbaiki play station dan langsung mengambil mainannya itu," ujar Pelda M. Chalik.
Ketika dikonfirmasi, Dansatpom AU Lanud Soewondo, Mayor Pom I Gede Eka Santika membenarkan kejadian penganiayaan yang menimpa seorang anggota TNI AU yang bertugas di Dinas Logistik Lanud Soewondo Medan.
"Kedua pelaku sudah kita amankan, saat ini kami sedang mencari barang bukti lainnya dan akan kami limpahkan ke Polrestabes Medan dan ada anggota kita yang bernama Prada Zulfadli anggota POM yang ditusuk obeng pada paha kanannya," terangnya singkat. (Red)