Medan,DP News
Walikota
Medan Drs HT Dzulmi Eldin S,MSi benar-benar melaksanakan ‘bongkar pasang’
petinggi di jajaran Pemko Medan. Sebelumnya,tingkat eselon III sudah dilaksanakan
dan secara mengejutkan,Rabu(6/2) ‘membongkar pasang’ 18 pejabat eselon II
setingkat kepala dinas. Pejabat yang selama ini terlihat cukup akrab dan dekat
Eldin pun terkena imbas misalnya Sahnan dan Renward Parapat.
Dalam rangka membangun
sistem kelembagaan yang kuat guna menyelenggarakan tugas-tugas pemerintahan
secara efektif sekaligus mewujudkan birokrasi yang lebih baik, Wali Kota
Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi mengambil sumpah dan melantik 18 pejabat
struktural eselon II di lingkungan Pemko Medan di Balai Kota Medan, Rabu
(6/2). Para pejabat yang dilantik diharapkan dapat mengemban
tugas-tugas kepentingan umum yang sangat besar dan telah terprogram serta
diselaraskan dengan berbagai agenda maupun arah kebijakan pembangunan kota.
Pelantikan 18 pejabat ini disaksikan Wakil Wali Kota Ir H Akhyar Nasution MSi,
Sekda Kota Medan Ir Wirya Alrahman MM serta Wakil Ketua DPRD Medan H
Iswanda Nanda Ramli. Berdasarkan catatan, pengambilan sumpah dan pelantikan
eselon II kali ini merupakan yang terbesar penah dilakukan di lingkungan
Pemko Medan.
Adapun 18 pejabat eselon II yang baru dilantik itu yakni Muslim Harahap
menjadi Kepala BKD Kota Medan (sebelumnya menjabat Kepala Badan Ketahanan
Pangan), Sulaiman Harahap didefenitifkan menjadi Kaban Kesbanglinmas,
Purnama Dewi menjadi Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik
(sebelumnya Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu),
Khairul Syahnan menjadi Asisten Ekbang (sebelumnya Kadis PU) menggantikan Ir
Qamarul Fatah yang menjadi Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu).
Kemudian Isya Ansyari menjadi Kadis PU (sebelumnya Kadis Lingkungan
Hidup), Syarif Armansyah Lubis menjadi Kadis Lingkungan Hidup (sebelumnya Kadis
Perdagangan), Damikrot menjadi Kadis
Perdagangan (sebelumnya Kadis Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan
Pemberdayaan Masyarakat), Marasutan menjadi Kadis Pendidikan (sebelumnya Kepala
Balitbang), Farid Wajedi menjadi Kepala Balitbang (sebelumnya Kepala
Inspektorat) dan Ikhwan Habibi Daulay menjadi Kepala Inspektorat (sebelumnya
Asisten Administrasi Umum).
Selanjutnya, Renward Parapat menjadi Asisten Umum (sebelumnya Kadis
Perhubungan), Edwin Effendi menjadi Kadis Kesehatan (sebelumnya Kadis
Pengendalian Pendiuduk dan KB), Usma Polita menjadi Kadis Pengendalian Penduduk
dan KB (sebelumnya Kadis Kesehatan), Emilia Lubis menjadi Kadis Ketahanan
Pangan (sebelumnya Kadis Koperasi dan UKM), OK Zulfi menjadi Kadis Kebudayaan
(sebelumnya Kadisdukcapil), Zulkarnain Lubis menjadi Kadisdukcapil (sebelumnya
Kaban Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah) dan Suherman menjadi Kaban
Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (sebelumnya Kadis Kebudayaan).
Dalam arahannya, Wali Kota menginstruksikan kepala seluruh pejabat yang baru
dilantik agar mampu membangun sistem kerja di OPD masing-masing dan harus
selaras dengan sistem Pemko Medan secara keseluruhan.
“OPD saudara harus mampu saling bekerjasama
dan berkoordinasi antara satu dengan yang lainnya jika diperlukan. Saya
menginginkan Pemko Medan menjalankan dengan cara bahi membahu dan saling
bekerja sama,” kata Wali Kota.
Apabila tidak ada kerjasama antar seluruh OPD, tegas Wali Kota, tentunya hasil
yang dicita-citakan bersama yakni pembangunan Kota Medan yang merata dan
berkesinambungan tidak dapat terwujud secara maksimal. Di samping itu harus
menyadari hakikat daripengabdian serta tanggung jawab yang baru saja diberikan.
Dalam kesempatan itu Wali
Kota kembali mengingatkan, saat ini telah memasuki bulan Februari. Oleh
karenanya Wali kota mengajak pejabat yang baru dilantik agar bergerak cepat
melakukan percepatan baik laporan keuangan maupun program pembangunan yang akan
dilaksanakan, termasuk melaksanakan program dari pimpinan OPD sebelumnya yang
belum sempat dilaksanakan.
Prosesi pengambilan
sumpah jabatan dan pelantikan berlangsung penuh khidmat. Sebelum pelantikan
dilakukan, Sulaiman Harahap mewakili para pejabat yang dilantik lebih dulu
menyampaikan fakta integritas. Salah satu isinya, mereka menyatakan siap
dievaluasi apabila dalam tiga bulan pasca dilakukan pelantikan tidak mampu
menjalankan amanah seperti yang diharapkan Wali kota. (Rd)