Medan,DP News
Inovasi pelayanan publik merupakan terobosan dibidang
pelayanan, baik yang merupakan gagasan/ide kreatif orisinil dan
adaptasi/modifikasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Demikian disampaikan Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi
Eldin S MSi MH diwakili Asistem Umum Renward Parapat saat membuka Work Shop
Inovasi Pelayanan Publik Di Lingkungan Pemerintah Kota Medan Tahun 2019 di Le
Polonia Hotel Jalan Jenderal Sudirman No 14-18, Senin (18/3).
Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
keahlian, keterampilan, dan sikap/perilaku aparatur pelayanan publik sehingga
mampu mengimplementasikan pelayanan publik berorientasi inovasi dalam
meningkatkan pelayanan publik.
Lebih lanjut, Asmum menjelaskan bahwa inovasi
pelayanan publik sendiri tidak mengharuskan suatu penemuan baru, tetapi dapat
merupakan suatu pendekatan baru yang bersifat kontekstual.
"Inovasi tidak terbatas dari tidak ada kemudian
menjadi ada, tetapi juga dapat berupa inovasi hasil dari perluasan maupun
peningkatan kualitas pada inovasi yang sudah ada," jelas Asmum.
Suatu inovasi tidak harus selalu besar, tambah
Renward, semua dapat dimulai dari hal-hal yang kecil E-Disiplin, E-Office,
E-Monev dan lain sebagainya, yang terpenting adalah bagaimana inovasi tersebut
dapat memberi manfaat bagi instansi dan masyarakat khususnya dalam rangka
peningkatan pelayanan publik di kota ini.
“Inovasi tidak harus dimulai dari yang besar tetapi
bisa dimulai dari hal kecil seperti E-Disiplin, E-Office, E-Monev dan yang
paling penting bagaimana inovasi itu bisa memberi manfaat bagi instansi dan
masyarakat dalam meningkatkan pelayanan publik di kota ini," tambahnya.
Kemudian Asmum mengatakan, para ASN yang mengikuti
pelatihan ini memiliki peranan yang sangat penting dalam memberikan
pelayanan publik serta mampu menjawab tantangan dan mengambil peluang yang ada
dengan berinovasi guna meningkatkan pelayanan publik, sehingga nantinya dapat
mewujudkan Good Governance.
"Untuk dapat mewujudkan Good Governance,
kita harus dapat memiliki peranan penting dalam pelatihan ini agar dapat
menjawab tantangan dan mengambil peluang yang ada dengan berinovasi guna
meningkatkan pelayanan publik," ujar Asmum.
Renward berharap kepada para ASN yang mengikuti
pelatihan ini dengan sungguh-sungguh dan memanfaatkan ilmu yang diberikan
dengan memahami konsep dan kebijakan inovasi pelayanan publik dan dapat
mempraktekkannya dengan benar di OPD masing-masing.
Pelatihan ini berlangsung selama 24 hari dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan
mulai 18 Maret sampai 18 Juni dan dihadiri sebanyak 30 orang yang telah
diseleksi dan merupakan peserta terbaik pada Pelatihan Revolusi Mental untuk
Pelayanan Publik yang dilaksanakan 11 Maret lalu.
Selama 3 bulan ‘digenjot’ di bidang inovasi peleyanan
publik ,masih akan dilanjutkan dengan seminar review action plan. Setiap
peserta akan mempresentasikan rencana inovasi pelayanan yang akan dilaksanakan
di unit kerja masing-masing.(RD)