Kepala BKD dan SDM Kota Medan Muslim Harahap ketika membuka Pelatihan Revolusi Mental untuk Pelayanan Publik Lingkungan Pemerintah Kota Medan Tahun 2019 di Le Polonia Hotel, Senin (11/3).(Foto/Ist)
Medan,DP News
Walikota
Medan Drs
HT Dzulmi Eldin mengamanatkan kepada BKDPSDM untuk
mengambil langkah-langkah untuk menyikapi sekaligus mengatasi masalah kedisiplinan apel pagi.
Jadi, nantinya para ASN yang tidak mengikuti apel, nama mereka akan kita tempel
di dinding informasi biar semua orang tahu siapa saja ASN malas dan tak pernah
sekali mengikuti apel pagi. Kalau perlu kita panggil media dan diberitakan,’’
tegas Muslim.
Tindakan
tegas itu bilang Muslim, dilakukan dalam upaya untuk memberikan efek jera
sehingga ASN yang selama ini malas dapat mengikuti apel setiap paginya. Oleh
karenanya menghindari hal itu tidak terjadi, Muslim berharap kepada seluruh
pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) segera mengingatkan bawahannya agar
mengikuti apel setiap pagi.
“Jika
nama mereka sudah di tempel di dinding informasi namun tidak memberikan efek
jera, maka kami akan umumkan di media siapa-siapa saja ASN yang malas mengikuti
apel pagi sehingga keluarga mereka dapat mengetahuinya dan dapat menegur ASN
tersebut,” pungkasnya.
Lebih
lanjut Muslim juga mengatakan sebagai contoh revolusi mental yang ada di saat
ini adalah para ASN haruslah menjalankan kewajibannya dengan mengikuti apel
setiap paginya. Karena dari jumlah 700-an ASN di lingkungan Pemko Medan, hanya
200-an ASN yang mengikuti apel setiap paginya artinya ada 500-an yang malas apel pagi.
Revolusi
mental untuk pelayanan publik merupakan bagian dari Program Gerakan Indonesia
Melayani. Pada program ini difokuskan untuk peningkatan kapasitas sumber daya
manusia (SDM) ASN, peningkatan penegakan disiplin aparatur pemerintah dan
penegak hukum, penyempurnaan standar pelayanan dan sistem pelayanan yang
inovatif.
Demikian
disampaikan Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH diwakili Kepala BKD
dan SDM Kota Medan Muslim Harahap ketika membuka Pelatihan Revolusi Mental
untuk Pelayanan Publik Lingkungan Pemerintah Kota Medan Tahun 2019 di Le
Polonia Hotel, Senin (11/3).
Selanjutnya
Kepala BKD dan SDM Kota Medan mengungkapkan, sebagai seorang Aparatur
Sipil Negara (ASN) sudah seharusnya memiliki cara pandang, cara berfikir dan
cara kerja untuk melayani masyarakat, terkhusus yang bertugas di OPD pelayanan
publik.
“Seorang
aparatur harus memiliki cara pandang dan cara berfikir yang berorientasi
melayani. Terutama pada OPD yang berhadapan langsung dengan pelayanan publik.
Sudah saatnya kita berubah mengingat masyarakat kini sudah dapat mengakses
informasi dengan sangat mudah mengenai pekerjaan yang kita laksanakan,” ujarnya
”Melalui
keterbukaan informasi publik ini lah sesungguhnya kinerja Pemko Medan dinilai
langsung oleh masyarakat. Karenya saat ini kita harus mampu merevolusi mental
sebagai pekerja pelayanan publik agar masyarakat merasa puas akan kemudahan
pelayanan yang kita lakukan,” ungkapnya
Lebih
lanjut Kepala BKD dan PSD menjelaskan pelatihan gerakan revolusi mental ini
sangat penting untuk diselenggarakan. Revolusi mental ini juga merupakan
komitmen pemerintah, melalui Inpres Nomor 12 Tahun 2016 tentang gerakan
nasional revolusi mental.
“Ada
beberapa program yang dicanangkan yakni program gerakan Indonesia melayani,
program gerakan Indonesia bersih, program gerakan indonesia tertib, program
gerakan Indonesia mandiri, dan program gerakan Indonesia bersatu,” jelas Kepala
BKD dan SDM.
Muslim
juga menyampaikan sebagai salah satu ujung tombak dalam proses penyelenggaraan
pemerintah dan pembangunan, diharapkan memiliki kompetensi yang baik dengan
mental sebagai pelayan publik sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal
dan berkualitas pada masyarakat.(RD)