Ilutrasi Radang Tenggorokan (JPNN/ILST)
Medan,DP News
Nyeri tenggorokan, sulit menelan, demam, pembesaran kelenjar getah bening
di leher, pembesaran amandel, tenggorokan kering ini adalah gejala radang
tenggorokan. Untuk Anda yang pernah mengalaminya, rasanya tak nyaman, bukan?
Mari kenali apa saja penyebab radang tenggorokan.
Radang tenggorokan adalah suatu peradangan yang terjadi di tenggorokan,
yang disebabkan oleh infeksi. Infeksi ini umumnya bersifat akut dan menyerang
saluran tenggorokan. Menurut penjelasan dari dr. Dyah Novita Anggraini dari
KlikDokter, radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus pada
saluran pernapasan atas.
Tak sampai di situ, radang tenggorokan biasanya diperparah dengan kondisi
pilek, flu, dan batuk. Kombinasi itu memang jadinya memaksa Anda harus
istirahat total untuk bisa sepenuhnya pulih.
Mengenali berbagai penyebab radang tenggorokan
Berikut adalah beberapa alasan paling umum yang menyebabkan seseorang
mengalami sakit radang tenggorokan:
1. Infeksi virus
Sebagian besar sakit radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi virus, sama seperti pilek atau flu.
Sebagian besar sakit radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi virus, sama seperti pilek atau flu.
“Jenis virus yang sering menyebabkan radang tenggorokan adalah virus
influenza, virus penyebab campak, dan virus penyebab cacar air,” ungkap dr.
Dyah.
Dilansir dari WebMD, jika virus adalah biang kerok dari radang tenggorokan
yang Anda alami, pemberian antibiotik tak akan membantu. Sebagai gantinya, Anda
disarankan untuk berkumur dengan air garam hangat dan gunakan perawatan seperti
semprotan atau pelega tenggorokan.
2. Infeksi bakteri
Radang tenggorokan juga sangat mungkin disebabkan oleh infeksi bakteri.
Radang tenggorokan juga sangat mungkin disebabkan oleh infeksi bakteri.
“Jenis bakteri yang sering menyebabkan sakit tenggorokan adalah bakteri
Streptococcus pyogenes dan streptokokus kelompok A,” kata dr. Dyah.
Jika penyebabnya adalah bakteri, biasanya tandanya adalah munculnya bercak
putih di amandel, pembengkakan kelenjar getah bening di leher, dan demam. Tak
hanya itu, biasanya Anda tak mengalami pilek atau batuk.
3. Coba ingat apa saja yang Anda makan ...
Saat asam lambung naik ke kerongkongan (reflux acid), tenggorokan bisa sakit dan teriritasi. Ini merupakan penyebab radang tenggorokan yang kerap disepelekan.
Saat asam lambung naik ke kerongkongan (reflux acid), tenggorokan bisa sakit dan teriritasi. Ini merupakan penyebab radang tenggorokan yang kerap disepelekan.
"Jika Anda merasa baik-baik saja selain sakit tenggorokan dan tidak
menderita demam, Anda mungkin mengalami reflux acid," kata Gordon J.
Siegel, MD, asisten profesor klinis THT dan leher di Northwestern University
Feinberg School of Medicine, Amerika Serikat.
Hal ini juga dibenarkan oleh dr. Dyah, yang mana radang tenggorokan bisa
menyerang orang-orang dengan gastroesophageal reflux disease (GERD).
“Ini karena asam lambung yang sifatnya asam. Jika peningkatan ini sering
terjadi, maka bisa terjadi iritasi pada jaringan, sehingga memicu terjadinya
radang tenggorokan,” jelas dr. Dyah.
Penderita refluks asam juga dapat mengalami batuk kering, kesulitan
menelan, dan merasa ada benjolan di tenggorokan.
4. Alergi
Hidung meler bisa sebabkan post-nasal drip, yang merupakan akumulasi lendir di
belakang hidung dan tenggorokan, yang menjurus pada atau memberikan sensasi
lendir yang menurun dari belakang hidung.
“Jenis alergi yang dapat menjadi penyebab antara lain akibat debu, serbuk
sari, atau paparan bulu hewan peliharaan,” ujar dr. Dyah.
Jika radang tenggorokan yang Anda alami merupakan akibat dari alergi, Anda
bisa mengonsumsi obat alergi yang dijual di pasaran untuk mengobati bersin dan
meler. Jika tidak sembuh, konsultasikan dengan dokter mengenal opsi pengobatan
lainnya.
5. Sinusitis
Pada orang-orang dengan sinusitis (radang pada rongga sinus) kronis dan berulang, radang pada saluran pernapasan lebih rentan terjadi, termasuk radang tenggorokan.
Pada orang-orang dengan sinusitis (radang pada rongga sinus) kronis dan berulang, radang pada saluran pernapasan lebih rentan terjadi, termasuk radang tenggorokan.
6. Udara kering
Sering berada di tempat yang udaranya kering—misalnya ruangan dengan pendingin udara, pegunungan, atau bepergian di musim dingin—dapat menyebabkan tenggorokan terasa kering dan gatal. Kebiasaan bernapas melalui mulut juga dapat membuat tenggorokan kering dan rentan mengalami radang.
Sering berada di tempat yang udaranya kering—misalnya ruangan dengan pendingin udara, pegunungan, atau bepergian di musim dingin—dapat menyebabkan tenggorokan terasa kering dan gatal. Kebiasaan bernapas melalui mulut juga dapat membuat tenggorokan kering dan rentan mengalami radang.
Memang, biasanya radang tenggorokan bisa sembuh sendiri dengan istirahat
dan menjaga pola makan. Namun, ada sejumlah gejala yang perlu diwaspadai,
yaitu:
Radang tenggorokan dirasakan makin parah atau tak ada perbaikan.
Demam di atas 38 derajat Celsius.
Memiliki kondisi medis lainnya seperti asma, penyakit jantung, HIV,
diabetes, atau sedang hamil.
Tiga kondisi di atas membuat penderitanya lebih berisiko mengalami
komplikasi dari infeksi.
Itulah berbagai penyebab radang tenggorokan. Meski bukanlah penyakit
kambuhan, tapi jika Anda tak mengetahui siklus dan mekanisme pencegahannya,
radang tenggorokan bisa kembali menyerang. Karenanya, mengenali berbagai
penyebab penyakit ini bisa menjadi krusial untuk Anda bisa melakukan
langkah-langkah pencegahan tepat.((Rd/JPNN/Klikdokter)