Yogjakarta,DP News
Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran. Balai Penyelidikan
dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat sudah dua kali
terjadi awan panas guguran pagi ini.
"Iya dua kali (muncul awan panas guguran), seperti yang dirilis" jelas Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, saat dihubungi wartawan, Rabu (27/3).
Hanik menjelaskan, awan panas guguran yang pertama terjadi sekitar pukul 04.23 WIB. Awan panas gugurannya berlangsung 150 detik dengan jarak luncur 1.500 meter. Awan panas guguran mengarah ke Hulu Kali Gendol.
"Iya dua kali (muncul awan panas guguran), seperti yang dirilis" jelas Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, saat dihubungi wartawan, Rabu (27/3).
Hanik menjelaskan, awan panas guguran yang pertama terjadi sekitar pukul 04.23 WIB. Awan panas gugurannya berlangsung 150 detik dengan jarak luncur 1.500 meter. Awan panas guguran mengarah ke Hulu Kali Gendol.
Setelahnya, awan panas guguran kembali terjadi sekitar pukul 08.05 WIB.
Hanya saja awan panas guguran yang kedua hanya berdurasi 99.84 detik, dan awan
panasnya tak terpantau CCTV di Puncak Gunung Merapi.
"Awan panas guguran (pada pukul 08.05 WIB) tidak terpantau secara
visual karena cuaca berkabut," ungkapnya.
Hanik menegaskan, meski Gunung Merapi beberapa kali mengeluarkan awan panas namun belum ada perubahan signifikan atas aktivitas Gunung Merapi. Statusnya masih berada di level II atau waspada.
"Belum ada perubahan signifikan, statusnya masih sama," tutupnya. (Rd/CNN)
Hanik menegaskan, meski Gunung Merapi beberapa kali mengeluarkan awan panas namun belum ada perubahan signifikan atas aktivitas Gunung Merapi. Statusnya masih berada di level II atau waspada.
"Belum ada perubahan signifikan, statusnya masih sama," tutupnya. (Rd/CNN)