Jakarta,DP News
Tim sukses pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Jakarta
melakukan kampanye door to door untuk memenangkan Pilpres 2019. Dewan Pengarah
Tim Kampanye Daerah (TKD) Koalisi Indonesia Kerja (KIK) DKI Jakarta Hasbiallah
Ilyas mengatakan, strategi kampanye tersebut efektif untuk meningkatkan
perolehan suara.
"Lebih banyak door to door-nya yang lebih
efektif," ujar Hasbi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/3). Hasbi
menyampaikan itu menanggapi hasil survei terbaru Litbang Kompas yang
menunjukkan elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengungguli
Jokowi-Ma'ruf di Jakarta. Ia mengatakan, kampanye door to door dilakukan untuk
menyosialisasikan program Jokowi-Ma'ruf sekaligus menyampaikan keberhasilan
Jokowi selama menjadi presiden. Kampanye door to door juga dimanfaatkan untuk
mengklarifikasi sejumlah hoaks yang menyerang Jokowi.
Fadli Zon Yakin Prabowo-Sandi Sudah Unggul
"Mengklarifikasi hoaks, menyosialisasi yang sudah Pak Jokowi
kerjakan," kata Ketua DPW PKB DKI Jakarta tersebut. Hasil survei Litbang
Kompas, 22 Februari-5 Maret 2019, menunjukkan, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul di
Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta serta Jawa Timur. Adapun pasangan
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul di Jakarta serta Jawa Barat dan Banten.
Di Jakarta, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 36,3
persen, sementara elektabilitas Prabowo-Sandiaga sebesar 47,5 persen. Survei
ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 2.000 responden
yang dipilih secara acak melalui pencuplikan sistematis bertingkat di 34
provinsi di Indonesia, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of
error +/- 2,2 persen.
Hasil survei terbaru
Litbang Kompas pada akhir Februari hingga awal Maret 2019 menunjukkan
elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin cenderung menurun, sedangkan
elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno cenderung naik. Hasil
survei juga menunjukkan adanya pergeseran dukungan yang menggambarkan tren
elektabilitas kedua pasangan secara keseluruhan di sejumlah wilayah. Pasangan
Jokowi-Ma'ruf secara keseluruhan masih unggul di Pulau Jawa, sedangkan
Prabowo-Sandi menang di Sumatera.
Di Pulau Jawa,
Jokowi-Ma'ruf antara lain unggul di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
serta Jawa Timur. Di Jawa Tengah dan Yogyakarta, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf
sebesar 61,6 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 18,4 persen.
Meski demikian, di
wilayah yang semula didominasi Jokowi-Ma'ruf ini, selisih keunggulan kian
sempit.Selisih elektabilitas yang semula 62,8 persen untuk keunggulan
Jokowi-Ma'ruf kini menyempit menjadi 43,2 persen. Di Jawa Timur, elektabilitas
pasangan Jokowi-Amin 57,1 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 27,8 persen. Pilihan
Capres-Cawapres Berdasarkan Wilayah (Litbang Kompas/RFC/BES) Sementara itu,
Prabowo-Sandi unggul di Jakarta serta Jawa Barat dan Banten. Keunggulan
Prabowo-Sandi di Pulau Jawa tercatat ada di Jawa Barat dan Banten, yakni 47,7
persen, sementara di wilayah ini pasangan Jokowi-Amin hanya 42,1 persen.
Sementara itu,Di DKI
Jakarta, pada survei Oktober 2018, elektabilitas Prabowo-Sandi hanya unggul 4,2
persen dari capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Kini,
selisih itu melebar menjadi 11,2 persen. Secara keseluruhan di Pulau Jawa,
elektabilitas pasangan Jokowi-Amin mencapai 51,3 persen, sedangkan
Prabowo-Sandi 34,0 persen.
Dulu Pak Jokowi Kalah
Banyak di Madura, Sekarang Harus Menang Di Sumatera, selisih elektabilitas dua
kandidat juga semakin lebar, yaitu dari 2,4 persen untuk keunggulan Prabowo-Sandi,
kini menjadi 13,5 persen. Prabowo-Sandi masih unggul dibandingkan dengan
Jokowi-Ma'ruf dengan perolehan 50,5 persen, sedangkan Jokowi-Amin 37,0 persen. (Rd/Komas.com)