Foto Suasana Sidang Paripurna Istimewa Penyampaian Hasil Reses DPRD Medan (Ist)
Medan,DP News
Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Medan dibuka oleh Wakil Ketua DPRD
Kota Medan Hiswanda Ramli yang dihadiri Sekda Kota Medan Wirya Arahman, para
anggota DPRD Medan, Sekwan DPRD Medan Abdul Azis, Kabag Persidangan DPRD Kota
Medan Hj Alida, Pimpinan SKPD Kota Medan dan seluruh camat Kota Medan.
Dalam sambutannya Nanda mengatakan, rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota
Medan ini adalah untuk menyerap aspirasi masyarakat di setiap dapil para
anggota DPRD Kota Medan, pada saat mereka melakukan Reses Pertama tahun 2019
ini, Senin 18 Maret 2019.
“Reses merupakan kewajiban para anggota DPRD Kota Medan yang harus
dilaksanakan secara berkesinambungan, sebab melalui Reseslah seluruh
permasalahan, kritik dan saran masyarakat dapat diserap secara langsung,”
ujarnya.
Untuk itu, laporan hasil Reses ini sangat perlu disampaikan oleh seluruh
anggota DPRD Kota Medan di hadapan seluruh tamu undangan yang hadir, agar
mempermudah Pemko, Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Medan dalam mengambil
keputusan untuk kemajuan Kota Medan pada masa yang akan datang.
“Dengan mengucapkan lafaz Bismillah saya buka Rapat Paripurna Istimewa DPRD
Kota Medan ini, tukasnya seraya mengetuk palu tanda dibukanya sidang ini.
Sementara itu,menyoroti jalannya Sidang Paripurna
Istimewa DPRD Kota Medan tentang Penyampaian hasil reses tahap pertama anggota
DPRD Medan, yang semuanya mengulas persoalan buruknya infrastruktur,
drainase,pelayanan kesehatan, lampu jalan,pengurusan E-KTP yang
disampaikan oleh semua perwakilan daerah pemilihan I sampai V.
Hal inilah yang dikatakan oleh Jangga Siregar Anggota
Komisi C DPRD Medan kepada wartawan pasca sidang paripurna dan Pemko Medan
harus segera menyelesaikan seluruh permasalahan yang sudah di bahas pada sidang
Paripurna yang lalu, agar ke depannya DPRD Medan bisa membahas permasalahan
yang lain", ujarnya.
"Paripurna kali ini seharusnya sudah bisa
diagendakan mendengar keluh kesah dari masyarakat saat reses tahap pertama
anggota Dewan yang lalu, namun akibat lambatnya pihak Pemko merealisasikan
permasalahan tersebut, sehingga saat paripurna yang dibahas masih
persoalan yang sama", terangnya.
Lanjut Jangga, jangankan masyarakat yang hadir
mengikuti jalannya sidang paripurna merasa jenuh,kami pun sebagai anggota dewan
merasa malu ketika ditanya oleh masyarakat kenapa masalah yang dibahas itu-itu
saja saat Paripurna. Untuk itu diminta kepada Walikota Medan agar segera
mengatasi permasalahan yang saat ini dihadapi masyarakat kota ", tegasnya.
(Rd)