Jakarta,DP News
Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas
Pemilu (Bawaslu) RI akan mengirimkan tim guna menyelidiki dugaan surat suara tercoblos
di Malaysia. Tim tersebut akan diberangkatkan pada Jumat,( 12/4) besok.
"KPU-Bawaslu akan ada tim personil yang
akan diberangkatkan ke Malaysia," ujar Ketua KPU Arief Budiman saat
menggelar konferensi pers di kantor Bawaslu RI, Kamis, (11/4).
Arief mengatakan, tim yang diterjunkan akan
membantu tugas dari Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) dalam mengungkap
kebenaran surat suara yang
tercoblos.
Tim akan melakukan penyelidikan secara detail,
mulai dari pengecekan tempat dalam video, keaslian surat suara, jumlah
surat suara, orang yang pertama kali melaporkan ke Panwaslu LN, hingga orang
yang membuat video.
"KPU langsung mengontak PPLN untuk segera
melakukan pengecekan di lapangan. Pemeriksaan untuk memastikan apa yang
sebenarnya terjadi. Sampai malam ini on going proces, saya
minta laporan yang detail," ungkap Arief seperti dilansir dari Antara.
Sementara komisioner Bawaslu RI Muhammad
Afifudin menegaskan bahwa video surat suara tercoblos memang benar
adanya.
Berdasarkan laporan Panwas LN, peristiwa itu
terjadi pukul 13.00 waktu setempat. Meski begitu, dirinya tidak mau
berspekulasi lebih jauh.
"Kita dalami, investigasi, surat suara
disimpan di mana, apakah surat suara benar-benar dicetak KPU, ini yang akan
kami pastikan dalam bentuk pemeriksaan investigasi atas kejadian yang tadi
terjadi," kata dia.
Kronologis
Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu)
Malaysia, Yaza Azzahara Ulyana mengungkap, kronologis surat
suara tercoblos di wilayah tugasnya.Dia mengaku, temuan tersebut berasal
dari Relawan Sekber Satgas BPN Prabowo-Sandiaga (Padi) di Malaysia.
"Pada pukul 12.48 waktu setempat kami
menerima aduan dari seorang relawan sekber, satgas BPN Padi Malaysia yang
bernama Parlaungan melalui pesan WhatsApp. Bahwa ada dugaan
penyeludupan surat suara yang dilakukan oleh oknum tertentu,"
kata Yaza lewat siaran pers diterima yang diterima di Jakarta, Kamis (11/4).
Menindaklanjuti laporan itu, Panwaslu Malaysia
langsung menginvestigasi ke tempat perkara bersama anggota Panwaslu Kuala
Lumpur, Rizki Israeni Nur. Keduanya tiba di Taman University Sungai Tangkas
Bangi 43000 Kajang, Selangor, sekira pukul 13.00 waktu setempat.
Saat tiba di lokasi, pihaknya
menemukan surat suara yang tersimpan di dalam 20 buah (boks), 10
kantong plastik, dan 5 karung goni berwarna putih dengan tulisan Pos Malaysia.
"Diperkirakan jumlah surat suara yang
berada di lokasi pertama (itu) 10-20 ribu buah," jelas Yaza.
Berdasar sample surat suara pilpres
yang dibuka, telah tercoblos pasangan capres-cawapres nomor urut 01,
Jokowi-Ma'ruf Amin. Sedangkan, surat suara pemilihan legislatif (pileg) sudah
dicoblos untuk Partai Nasdem dengan caleg DPR RI dari partai yang sama bernomor
nomor urut 3.
Sementara itu,Partai Nasional Demokrat (Nasdem) angkat suara insiden surat suara calon anggota
legislatifnya sudah tercoblos di Malaysia. Willy Aditya, Ketua DPP Nasdem
bidang media menyatakan tiga sikap terkait hal tersebut."Kami menyerahkan
segala bentuk temuan-temuan ataupun indikasi-indikasi ketidakjujuran
pelaksanaan Pemilu kepada penyelenggara Pemilu dalam hal ini Komisi Pemilihan
Umum (KPU) dan Bawaslu," kata Willy lewat siaran pers diterima, Kamis
(11/4).
Willy menegaskan, pada prinsipnya Partai NasDem menjunjung tinggi asas Luber Jurdil (langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, adil) dalam pelaksanaan Pemilu Serentak 2019.
Karenanya DPP NasDem saat ini terus mencari informasi kebenaran rekaman video
beredar terkait.
"Ketua NasDem Malaysia Tengku Adnan langsung mendatangi lokasi
tersimpannya surat suara yang diindikasi telah tercoblos untuk caleg NasDem
Dapil DKI Jakarta nomor urut 2 dengan nama Davin Kirana serta nomor urut 3
dengan nama Achmad," jelas Willy.(Rd)