Palembang,DP News
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo
Subianto mengatakan, berdasarkan hasil survei, dia dan calon wakil presiden
Sandiaga Uno, mendapatkan perolehan suara di atas 60 persen atau unggul dari
pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Jadi saudara saudara, saya bukannya
mau membesarkan hati, sama sekali tidak. Sekarang sudah keluar hasil survei
yang benar dan bukan lembaga survei yang dibayar. Tapi nilai rata rata kita
sudah berada di 60 persen," kata Prabowo dalam orasi kampanye di pelataran
Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (9/4).
Dengan perolehan suara tersebut, Prabowo
menargetkan bisa mendapatkan suara di Sumatra Selatan di angka 80 persen untuk
membantu daerah lain. Baca juga: Survei Internal Dinilai Tak Akan Mampu
Dongkrak Suara Prabowo-Sandiaga Prabowo berjanji jika terpilih menjadi presiden
tidak akan memperkaya diri sendiri. Bahkan, ia akan membentuk pemerintahan yang
bersih dan membasmi korupsi.
"Saya berdiri di hadapanmu bersaksi
dan bersumpah, saya tidak akan memperkaya diri saya dalam jabatan itu. Masa di
penghujung hidup saya akan berkhianat, kan tidak mungkin. Saya ingin menghadap
yang maha kuasa dengan tersenyum bahwa saya telah berbuat sesuatu bagi bangsa
Indonesia ini," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Kampanye
Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN),
Sugiono, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil survei internal, elektabilitas
pasangan Prabowo-Sandiaga berada di angka 62 persen.
Sementara elektabilitas pasangan calon
nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, menurut survei BPN, hanya sebesar 38
persen. Hal itu ia ungkapkan dalam pertemuan antara BPN dan awak media nasional
serta internasional di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (8/4).
"Berdasarkan survei internal,
elektabilitas Prabowo berada di angka 62 persen dan Jokowi 38 persen,"
ujar Sugiono. Dengan demikian, menurut survei BPN, tidak ada responden yang tidak
menjawab atau merahasiakan jawaban. Menurut Sugiono, survei tersebut dilakukan
pekan lalu atau sekitar akhir Maret hingga awal April di 34 provinsi.
(RD/kompas.com)
(RD/kompas.com)