Medan,DP News
Wakil Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi menerima kunjungan Seulki
Lee, seorang wartawan surat kabar dari Kota Gwangju, Korea Selatan di Balai
Kota Medan, Jumat (1/2). Selain bersilaturahmi, kunjungan itu dilakukan dalam
rangka untuk mengetahui sejauh mana hubungan sister city (kota kembar) yang terjalin antara Kota Medan
dengan Kota Gwangju sejak penandatangan Memorandum Of Understanding (MoU) yang
dilakukan tahun 1997.
Dalam pertemuan dengan Wakil Wali Kota, Seulki Lee menanyakan tentang
bagaimana hubungan antara Kota Medan dengan Kota Gwangju bisa terjalin dengan
baik. Wakil Wali Kota langsung menjelaskan, hubungan yang terjalin sejak tahun
1997 dibuktikan dalam bentuk diabadikannya nama Kota Gwangju sebagai nama salah
satu jalan di Kota Medan tahun 2002.
Kemudian Wali Kota memaparkan lagi, hubungan baik tersebut bermula dari
seringnya pertukaran pelajar antara Kota Medan dan Kota Gwangju. Selain itu,
latar belakang jalinan kerjasama di bidang ekonomi antar kedua kota, menjadikan
hubungan tersebut semakin baik dan harmoni sehingga kedua pihak memutuskan nama
Kota Gwangju dibuat di pusat bisnis kala itu yakni kawasan Kesawan.
Khusus pertukaran pelajar, Akhyar mengatakan sudah dilakukan sejak
tahun 1999. Setiap tahunnya para pelajar dari Kota Gwangju yang datang ke Medan
dijamu di rumah dinas Wali Kota Medan. Dalam jamuan tersebut, Pemko Medan
menyajikan berbagai kuliner khas Sumatera Utara dan Kota Medan khususnya.
Selain itu, tidak jarang para pelajar yang datang juga diajak ke berbagai
destinasi wisata yang ada di Sumut seperti ke Danau Toba.
‘’Sebagai kota yang sama-sama berkembang, saya merasa banyak hal yang
mendasari kenapa Kota Medan dan Kota Gwangju menjadi sister city. Kami sendiri banyak belajar dari Kota Gwangju tentang
penataan kota. Sebaliknya, Kota Gwangju juga banyak mengadopsi beberapa hal
dari Kota Medan untuk diterapkan di sistem pemerintahan Kota Gwangju,’’ kata
Wakil Wali Kota.
Disamping itu terang Akhyar didampingi Kadis Kominfo Zain Noval, Kadis
Kebudayaan Suherman, Kabag Hubungan Antara Kota dan Daerah (Hakda) Setda
Kota Medan Rivai, Kabag Humas Ridho Nasution, Kota Medan juga belajar dari Kota
Gwangju tentang sistem penanganan sampah. Namun pada kenyataannya, Seulki Lee
mengungkapakan bahwa Kota Gwangju juga memiliki masalah yang sama terkait
penanganan sampah, terutama menangani sampah plastik.
Meski pemerintah Kota Gwangju sendiri sudah mencoba berbagai sistem dalam
penanganannya, namum sampah masih tetap menjadi masalah yang pasti akan tetap
dihadapi semua kota terutama sampah plastik,’’ papar Seulki Lee.
Selain masalah sampah, Wakil Wali Kota kemudian mengungkapkan, Pemko Medan
juga berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karenanya
dibutuhkan peralatan medis yang canggih sehingga warga Kota Medan dapat
mempercayakan pengobatannya di seluruh rumah sakit di Kota Medan..
Usai perbincangan, Wakil Wali Kota berharap hubungan baik antara Kota Medan
dan Gwangju tetap terjaga dengan baik. Selain itu, kerjasama di berbagai bidang
dapat ditingkatakan lagi seperti pengelolaan sumber daya alam yang bisa
dimanfaatkan sehingga mengangkat ekonomi masyarakat Kota Medan.
‘’Banyak hal yang bisa dipelajari dari Kota Gwangju. Belajar itu dari mana
saja dan siapa saja. Berbagai ilmu yang didapat dari berbagai kota hendaknya
menjadi masukan yang semakin membangun Kota Medan. Namun Kota Medan akan tetap
dibangun, berkembang dan menjadi Kota Medan sendiri. Artinya Kota Medan tetap
punya jati diri,’’ pungkas Wakil Wali Kota.
Semua hasil wawancara yang dilakukan menurut Seulki Lee akan dimuat
di surat kabar regional terkemuka di Korea Selatan bernama Moodeung Iibo dalam rangka
memperingati hari jadi surat kabar tersebut yang ke-30. Di samping itu juga
menjadi liputan khusus kota Gwangju dengan beberapa pemerintah daerah di Negara
ASEAN, termasuk DKI Jakarta.(Rd)