Notification

×

Iklan

Iklan




Menyedihkan,Sudah 225 Orang KPPS Meninggal Dunia,1470 Sakit

, Kamis, April 25, 2019


Suasana duka di salah satu rumah anggota KPPS yang meninggal di Solo
Jakarta,DP News
Jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia kembali bertambah. Kini jumlah petugas KPPS yang meninggal berjumlah 225 orang. 
"Bertambah, jumlah anggota wafat sebanyak 225 dan sakit 1.470," ujar komisioner KPU Viryan Aziz kepada wartawan, Kamis (25/4).
Data yang dihimpun hingga petang ini, total petugas KPPS yang meninggal dunia dan sakit berjumlah sebanyak 1.695 orang.
"Total tertimpa musibah sebanyak 1.695 orang. Ini data per pukul 18.00 WIB," ujar Viryan.
Jumlah anggota KPPS meninggal dunia ini bertambah sebanyak 81 orang. Sedangkan jumlah anggota KPPS sakit bertambah sebanyak 587 orang sejak pendataan pada Rabu (25/4) petang. 
Terkait hal ini, KPU sudah berkoordinasi dengan Kemenkeu untuk memberikan dana santunan bagi keluarga korban petugas KPPS yang meninggal. KPU mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu besaran santunan dari Kemenkeu.
"Untuk admin pembayaran KPU masih menunggu penetapan Standar Biaya Masukan Lainnya (SBML) oleh Menkeu," ujar Sekjen KPU Arif Rahman Hakim saat dihubungi, Kamis (25/4).
"Pemberian santunan bagi penyelenggara pemilu di badan ad hoc KPU (PPK, PPS dan KPPS) yang meninggal atau sakit prinsipnya sudah disetujui," sambungnya. 
Arif mengatakan nantinya pembayaran dana santunan akan diberikan dari optimalisasi anggaran KPU. Dia menyebut Kemenkeu menjanjikan besaran santunan tersebut akan diberikan pekan ini. 
Sementara itu,Kamis (25/4) pagi,kabar duka datang dari anggota KPPS di TPS 147 Kelurahan Kadipiro. Petugas ketertiban yang bernama Suratin (54) itu meninggal juga diduga karena kelelahan.
Istrinya, Dwi Astuti, mengatakan suaminya pertama kali bertugas pada malam sebelum hari pencoblosan, Selasa (16/4). Saat itu Suratin berjaga sampai logistik pemilu datang ke TPS.
"Pukul 03.00 lebih itu baru pulang. Sempat istirahat satu-dua jam, bapak berangkat lagi," kata Dwi ditemui wartawan usai pemakaman.
Pada hari Rabu (17/4), Suratin seharian penuh berada di TPS. Dia hanya sempat pulang untuk mandi sekitar pukul 18.00 WIB.Petugas baru menyelesaikan penghitungan suara sekitar pukul 05.00 WIB, Kamis (18/4). Setelah hari itu, Suratin kerap mengeluh sakit dan kelelahan.
(Rd/detik.com)

| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |