Medan,DP News
Anggota DPRD Medan Rajudin Sagala menilai padamnya aliran listrik pada Kamis dini hari
hingga subuh, tentunya menimbulkan kekecewaan bagi masyarakat. Karena aliran
listrik padam disaat sebagian umat Islam tengah melakukan sahur.
“Harusnya PLN bisa menjaga dan memastikan agar aliran listrik
tetap menyala selama bulan Ramadan ini. Terlebih lagi ketika malam hari hingga
menjelang subuh,” kata Rajudin/Kamis, 9 Mei.
Karena pada waktu-waktu tersebut,
disebutkan politisi PKS ini, umat Islam sedang marak-maraknya menjalankan
ibadah.
Mengenai padamnya listrik karena ada kerusakan dan butuh
perawatan, Rajudin menuturkan harusnya perawatan tidak dilakukan saat bulan
Ramadan.
“Janganlah ada alasan PLN mengatakan itu ada perawatan, masak
bulan Ramadan perawatan terus. Kok tiap tahun mati lampunya selalu hampir di
bulan Ramadan terus?,” beber Rajudin.
Oleh sebab itu, Rajudin mengajak PLN
untuk melakukan evaluasi pasca pemadaman jelang sahur tersebut.
“Ini harus jadi evaluasi. Kejadian dini hari tadi harus jadi
pelajaran agar tidak lagi timbul pemadaman listrik selama Ramadan, terutama
saat malam hingga subuh,” tandasnya.
Terpisah, Manager Komunikasi PLN UIW Sumatera Utara Rudi Artono,
dalam siaran persnya mengatakan padamnya listrik jelang sahur itu disebabkan
kerusakan terjadi pada Current Transformer (CT). CT merupakan peralatan yang
mengubah besaran arus dari besar ke kecil ataupun sebaliknya sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan, dengan arus 150kV.
Sambungnya, bahwa beberapa Pembangkit seperti PLTU Nagan Raya 1
dan 2, PLTU Pangkalan Susu 2, PLTGU Belawan, ST 2.0, PLTG Marine Vessel Power
Plant dan Belawan, serta PLTD AKE mengalami trip atau padam terpaksa dan harus
dilakukan recovery dengan waktu yang cukup lama.
“Sedang dilakukan pemulihan bertahap, mohon maaf jika waktu sahur
menjadi terganggu,” tutur Rudi. (Rd