Jakarta,DP News
Indoensia
mendapat giliran menjabat Presiden Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) pada Mei 2019. Kesempatan ini akan dimanfaatkan Indonesia untuk
mengangkat berbagai isu, salah satunya soal perdamaian di Palestina.
Kementerian Luar Negeri Febrian Alphyanto Ruddyard menjelaskan, isu perdamaian di Palestina ini akan diangkat lewat diskusi informal bertajuk 'Arria Formula' yang akan digelar pada 9 Mei mendatang di Markas PBB, New York. Fokus pembahasan adalah mengenai pembangunan berbagai kawasan pemukiman ilegal oleh Israel yang menjarah tanah milik rakyat Palestina. Baca juga: 1 Mei 2019, Indonesia Dapat Giliran Jabat Presiden Dewan Keamanan PBB "Khususnya terkait aspek hukum dan kemanusiaan, dengan penekanan Resolusi DK 2334 (2016)," kata Febrian dalam jumpa pers di Kantor Kemlu, Jakarta, Kamis (2/5).
Kementerian Luar Negeri Febrian Alphyanto Ruddyard menjelaskan, isu perdamaian di Palestina ini akan diangkat lewat diskusi informal bertajuk 'Arria Formula' yang akan digelar pada 9 Mei mendatang di Markas PBB, New York. Fokus pembahasan adalah mengenai pembangunan berbagai kawasan pemukiman ilegal oleh Israel yang menjarah tanah milik rakyat Palestina. Baca juga: 1 Mei 2019, Indonesia Dapat Giliran Jabat Presiden Dewan Keamanan PBB "Khususnya terkait aspek hukum dan kemanusiaan, dengan penekanan Resolusi DK 2334 (2016)," kata Febrian dalam jumpa pers di Kantor Kemlu, Jakarta, Kamis (2/5).
Febrian menjelaskan,
agenda tersebut akan dibuka oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. Sejumlah
pembicara akan dihadirkan termasuk video conference dengan salah satu pejuang
Palestina di tepi barat. Selain itu, ada juga acara debat terbuka bertajuk
'Menabur Benih Perdamaian' yang akan digelar pada 7 Mei 2019.
Selanjutnya, pada 23
Mei 2019 akan digelar debat terbuka dengan tema 'Perlindungan Masyarakat Sipil
dari Konflik Bersenjata'. Baca juga: AS Gagalkan Manuver Indonesia Bela
Palestina di DK PBB Kedua acara tersebut juga akan dipimpin langsung oleh Menlu
Retno Marsudi dan diisi sejumlah pembicara, salah satunya Sekjen PBB Antonio
Guterres. Febrian menyebutkan, pameran foto dan pertunjukan budaya Indonesia
juga akan dilaksanakan. Ia mengatakan, kesempatan Indonesia menjadi Presiden DK
PBB selama sebulan akan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendorong perdamaian
dunia. "Di dalam DK indonesia terkenal peace builder. Kita tak punya
oponent, tak punya musuh," ujar dia.(Rd/kompas.com