Polisi
mengamankan tali tambang dari rumah Ketua KPU Cianjur, Jawa Barat, Hilman
Wahyudi yang digunakan dua pelaku untuk menyekap istrinya, Kamis (23/5)
malam.
Cianjur,DP News
Dadan Bunyamin (39), seorang pedagang mi ayam
yang pertama kali menolong istri Ketua KPU Cianjur Hilman Wahyudi yang disekap,
menjelaskan kronologi kejadian di rumah tetangganya tersebut.
Dadan
mengatakan, sekitar pukul 23.30 WIB Hilman datang menemuinya dengan
tergesa-gesa."Dengan tergesa-gesa ia meminta tolong bahwa istrinya disekap,"
kata Dadan, Jumat (24/5).
Tanpa pikir panjang Dadan langsung meninggalkan
gerobak mi ayamnya di pinggir jalan dan langsung mencari warga lain untuk
membantu Hilman.
"Ada sekitar enam warga, lalu kami membagi area, beberapa
orang dari depan dan saya dari belakang," kata Dadan.
Dadan mengatakan, rumah Hilman bagian belakang
langsung menghadap sawah dengan dipagari besi tinggi sekitar satu meter. Dadan
melihat posisi Yanti, istri Hilma, ada di bawah tiang. Ikatan mulutnya sedikit
terbuka dan ia meminta tolong membawa anaknya yang masih berada di dalam rumah.
"Bu Yanti menangis.
Saya mengambil anaknya dan langsung menenangkan
Bu Yanti," kata Dadan. Dadan mengatakan, ponsel milik istri Hilman
pun masih ada beserta barang berharga lain di dalam rumah. "Saya juga
bingung motifnya apa para pelaku itu karena tak ada barang hilang dari rumah
Ketua KPU Cianjur," kata Dadan.
Diberitakan sebelumnya, rumah Ketua KPU Cianjur,
Jawa Barat, Hilman Wahyudi di Kampung Karangtengah, RT 002 RW 009, Desa Nagrak,
Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, disatroni orang tak dikenal,
Kamis (23/5) malam.
Pelaku yang berjumlah dua orang itu bahkan sempat
menyekap istri Hilman, Yanti. Saat kejadian, Hilman sedang tidak berada di
rumah, hanya ada istri dan anaknya yang masih kecil. Yanti yang terlihat syok
seusai mengalami kejadian tersebut menuturkan, saat itu selepas menunaikan
shalat tarawih ia kaget mendapati dua orang masuk rumah.
"Masuknya lewat pintu depan karena pintu
belum saya kunci. Mereka langsung masuk dan mengikat saya dengan tali
tambang," tutur Yanti kepada wartawan, Jumat (24/5) dini hari. Dalam
keadaan terikat, korban mengaku diseret ke bagian belakang rumah.
"Mereka sempat meminta saya untuk
menelepon suami. Suami saat itu memang sedang ada urusan di luar rumah,"
tutur dia.
Korban menyebut, pelaku tak sempat meneruskan
aksinya karena keburu diketahui warga. Kedua pelaku melarikan diri. (Rd/Kompas.Com)