Jakarta,DP News
Keputusan untuk tidak memilih Ketua Umum baru dalam Kongres Luar Biasa PSSI
(KLB PSSI) pada 13 Juli
mendatang, disikapi 56 anggota dengan menggelar KLB tandingan.Persiapan KLB
PSSI untuk memilih Ketua Umum baru versi 56 voters yang digagas Komite
Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN), digelar di Hotel Bidakara Jakarta ,Sabtu
4 Mei.
Acara Persiapan KLB PSSI yang mengambil tema, “Transparansi Menuju Prestasi
Sepak Bola Indonesia” ini diselenggarakan hanya dua hari setelah Komite
Eksekutif PSSI memutuskan untuk menggelar kongres guna memilih Ketua Umum PSSI
yang baru pada Januari 2020.
Acara ini diikuti oleh sekitar 56 voters atau pemilik hak suara PSSI yang
terdiri atas klub-klub dan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI dari seluruh
Indonesia, di antaranya Asprov PSSI DKI Jakarta, Asprov PSSI Jawa Barat, Asprov
PSSI DI Yogyakarta, Asprov PSSI Lampung, Asprov PSSI Kalimantan Barat, Asprov
PSSI Riau, Asprov PSSI Aceh, Asprov PSSI Banten, Asprov PSSI Sumatera Utara,
Asprov PSSI Sulawesi Tenggara, Asprov PSSI Jambi, Asprov PSSI Sumatera Selatan,
dan Asprov Sulawesi Utara.
Adapun klub-klub sepak bola yang hadir adalah Persiba Bantul, AS Abadi, PS
Mojokerto Putra, Persijap Jepara, Persinga Ngawi, Persatu Tuban, Persiraja
Banda Aceh, PSCS Cilacap, Persewar Waropen, PSBL Kota Langsa, Persis Solo,
Sriwijaya FC, Persiba Balikpapan, Cilegon United, Perserang, Persita Tangerang,
PSIM Yogyakarta, PSGC Ciamis, Mitra Kukar, Solok FC, PSMS Medan, Martapura FC,
PSBS Biak Numfor, PSS Sleman, PSIS Semarang, PSPS Riau, Persik Kediri, PS Tira
Persikabo, dan Aceh United.
Sebanyak 56 voters itu berarti 2/3 dari 85 pemilk suara PSSI. Mereka tidak
menerima keputusan PSSI yang menggelar KLB untuk memilih Ketua Umum PSSI dalam
Kongres Biasa pada Januari 2020 mendatang. “Harusnya pada Juli 2019 atau
selisih seminggu dengan KLB pembentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding
Pemilihan,” ujar Presiden Persijap Jepara Esti Puji Lestari di arena acara.
Didukung Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo, KPSN yang diketuai Suhendra
Hadikuntono diharapkan mampu mendorong PSSI ke arah yang lebih baik.“Kita memberi apresiasi terhadap niat dan tekad KPSN serta para voters yang
mengembalikan marwah PSSI, sehingga akan terwujud PSSI sebagai organisasi yang
demokratis, transparan, mandiri, dan maju,” kata Bambang Soesatyo yang akrab
disapa Bamsoet.
Bamsoet berharap, langkah KPSN tersebut dapat mendorong PSSI untuk melakukan
perubahan ke arah yang lebih baik, melalui pengelolaan organisasi PSSI yang
profesional, transparan, dan akuntabel. “Itu demi mengembalikan marwah PSSI
yang sempat terpuruk,” cetus politikus Partai Golkar ini. rd/tempo.co