Jakarta,DP News
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laode M Syarief mengaku
pihaknya menerima banyak laporan terkait jalur-jalur khusus untuk masuk
universitas negeri. Jalur-jalur khusus tersebut disinyalir terindikasi tindak
pidana korupsi.
Sebagaimana hal tersebut diungkapkan Syarief saat menghadiri kegiatan
koordinasi implementasi pendidikan antikorupsi di perguruan tinggi, di Gedung
KPK lama, Kavling C1, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu
(15/5).
"Dan yang paling banyak lagi yang negeri sebenarnya ada penerimaan
mahasiswa baru yang khususnya jalur-jalur khusus," terang Syarief.
Tak hanya itu, sambung Syarief, pihaknya juga menerima banyak laporan
terkait indikasi korupsi untuk masuk pendidikan spesialis semisal di fakultas
kedokteran. Dugaan praktik korupsi terjadi saat hendak masuk pendidikan
spesialis hingga mendapatkan gelar kesarjanaan.
"Yang kedua lagi yang banyak laporannya ke KPK, saya sebut saja
fakultas kedokteran, kalau mau masuk spesialis itu banyak. Kalau dia sudah
tamat dari dokter tapi dia ingin lanjut spesialis, laporannya banyak itu,
hampir semua fakultas," jelasnya.
Dalam prakteknya, ungkap Syarief, pelaku memberikan 'uang pelicin' agar
diterima di fakultas terkait. "Ya supaya diterima dia harus membayar
profesornya," ujar Syarief.
"Bahkan dia harus minta rekomendasi, untuk rekomendasi itu dia juga
harus mengeluarkan biaya tertentu dan itu banyak sekali. Bukan ada dimonopoli
oleh satu universitas, banyak sekali yang di fakultas kedokteran," ucapnya
menambahkan. (Rd/okezone)