Jakarta,DP News
Polda Metro Jaya menangkap wanita yang
merekam video ketika tersangka Hermawan Susanto (27) mengancam Presiden Joko
Widodo. Wanita tersebut bernama Ina Y.
"Iya betul, yang bersangkutan sudah diamankan," kata Kombes Argo kepada detikcom, Rabu (15/5).
Ina Y saat ini masih diperiksa di Polda Metro Jaya. Polisi masih mendalami motif Ina merekam dan menyebarkan video tersebut.
"Iya betul, yang bersangkutan sudah diamankan," kata Kombes Argo kepada detikcom, Rabu (15/5).
Ina Y saat ini masih diperiksa di Polda Metro Jaya. Polisi masih mendalami motif Ina merekam dan menyebarkan video tersebut.
Informasi yang diperoleh, Ina Y ditangkap
di rumahnya di Grand Residence City, Bekasi pada siang tadi. Ina Y saat ini
masih diinterogasi oleh tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
"Yang bersangkutan mengakui bahwa dia
adalah yang ada di video tersebut," kata Argo.
Video itu beredar viral di media sosial. Dalam video yang direkam IY, Hermawan mengucapkan ancaman kepada Jokowi.
Ancaman itu dilontarkan Hermawan saat mengikuti demo di depan kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakpus pada Jumat (10/5). Hermawan sendiri mengaku mengucapkan ancaman itu karena emosi.
Dalam video tersebut, Ina tampak memegang ponsel dan mengarahkan videonya kepada Hermawan. Ina mengenakan kerudung berwarna biru dan kacamata hitam.
Video itu beredar viral di media sosial. Dalam video yang direkam IY, Hermawan mengucapkan ancaman kepada Jokowi.
Ancaman itu dilontarkan Hermawan saat mengikuti demo di depan kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakpus pada Jumat (10/5). Hermawan sendiri mengaku mengucapkan ancaman itu karena emosi.
Dalam video tersebut, Ina tampak memegang ponsel dan mengarahkan videonya kepada Hermawan. Ina mengenakan kerudung berwarna biru dan kacamata hitam.
Polisi
menangkap Ina Yuniarti karena merekam dan menyebarkan video Hermawan Susanto
(27) ketika mengancam Presiden Joko Widodo. Seperti apa keseharian Ina di
lingkungan tempat tinggalnya di RT 02 RW 14 Grand Residence City, Setu,
Kabupaten Bekasi?
"Dia single parent itu, janda anak tiga," kata Ketua RT 02 RW 14 Grand Residence City, Nurdin, kepada wartawan di lokasi, Rabu (15/5).
Nurdin mengatakan Ina bekerja sebagai sales promotion girl (SPG). Menurut Nurdin, selama Pemilu 2019, Ina menjadi relawan salah satu pasangan calon dan sering sibuk dengan kegiatan kampanye.
"Dia single parent itu, janda anak tiga," kata Ketua RT 02 RW 14 Grand Residence City, Nurdin, kepada wartawan di lokasi, Rabu (15/5).
Nurdin mengatakan Ina bekerja sebagai sales promotion girl (SPG). Menurut Nurdin, selama Pemilu 2019, Ina menjadi relawan salah satu pasangan calon dan sering sibuk dengan kegiatan kampanye.
"(Ina)
relawan 02, tapi aktif sih nggak, karena pilpres saja," kata Nurdin.
Nurdin juga mengetahui Ina mengikuti demo di depan Bawaslu pada Jumat (10/5) lalu. Menurut Nurdin, Ina ikut demo atas dasar simpatinya terhadap paslon.
Nurdin juga mengetahui Ina mengikuti demo di depan Bawaslu pada Jumat (10/5) lalu. Menurut Nurdin, Ina ikut demo atas dasar simpatinya terhadap paslon.
"Alasannya
sih (ikut demo) karena tim sukses dari relawan 02 karena relawan 02 sih,"
sebutnya.
Selama Pemilu 2019, lanjut Nurdin, Ina sering ke luar rumah. Ina terkadang pulang hingga larut malam karena kegiatannya sebagai relawan itu.
"Berangkat pagi pulang malam, pas pemilu ini udah sering jarang di rumah. Udah susah nemuinnya. Kadang pagi jam 06.00-07.00 udah cabut, balik kira-kira tengah malam. Dari seminggu sebelum pilpres juga begitu udah sibuk," tuturnya.
Meski begitu, kata dia, Ina tidak pernah berbuat masalah. Ina juga tidak ada masalah dengan tetangga lain yang berbeda pilihan politik.
"Kalau di sini sih nggak pernah nyudut-nyudutin, saya sebagai ketua RT saya warning jangan ngomogin politik. Ini grup RT ada masing-masing ranahnya sendiri," tuturnya.
Ina ditangkap di rumahnya siang tadi. Ina ditangkap setelah video pengancaman terhadap Jokowi yang dia rekam menjadi viral di media sosial.
Selama Pemilu 2019, lanjut Nurdin, Ina sering ke luar rumah. Ina terkadang pulang hingga larut malam karena kegiatannya sebagai relawan itu.
"Berangkat pagi pulang malam, pas pemilu ini udah sering jarang di rumah. Udah susah nemuinnya. Kadang pagi jam 06.00-07.00 udah cabut, balik kira-kira tengah malam. Dari seminggu sebelum pilpres juga begitu udah sibuk," tuturnya.
Meski begitu, kata dia, Ina tidak pernah berbuat masalah. Ina juga tidak ada masalah dengan tetangga lain yang berbeda pilihan politik.
"Kalau di sini sih nggak pernah nyudut-nyudutin, saya sebagai ketua RT saya warning jangan ngomogin politik. Ini grup RT ada masing-masing ranahnya sendiri," tuturnya.
Ina ditangkap di rumahnya siang tadi. Ina ditangkap setelah video pengancaman terhadap Jokowi yang dia rekam menjadi viral di media sosial.