Medan,DP News
Penertiban pedagang kaki lima (PK5) di seputaran Pasar Kampung Lalang kembali
berlanjut, Kamis (13/6) ssehingga mulai terluhat makin tertata dn kemceran arus
lalu lintas pun teratassi.Selain membongkari lapak yang belum juga dibongkar,
penertiban juga dirangkaikan dengan pembersihan drainase yang berada di
sisi kiri dan kanan Jalan Kelambir Lima.
Di hari kedua penertiban yang dilakukan, tak ada lagi pedagang yang
melakukan perlawanan. Meski berat hati karena sudah belasan tahun
menggelar lapak di atas parit maupun bahu jalan namun para pedagang
melaksanakan instruksi Kasatpol PP Kota Medan H M Sofyan untuk membongkar
lapaknya masing-masing.
Ada dua pedagang buah yang coba bertahan namun mereka akhirnya ciut karena Sofyan
langsung memerintahkan anggotanya untuk mengangkut meja dan barang dagagangannya.Para
pedagang menggelar lapak di atas parit yang berada di sisi kiri dan kanan Jalan
Masjid sehingga kawasan tersebut tak ubahnya seperti pasar kecil. Selain sulit
dilalui warga, kondisi Jalan Masjid juga tampak semrawut.
Mendukung kelancaran penertiban tersebut, Satpol PP dibantu 1 unit backhoe
loader dan 2 unit excavator mini.Penertiban yang dipimpin langsung
Kasatpol PP Kota Medan H M Sofyan tersebut mendapat apresiai penuh warga
sekitar. Sebab, warga sekitar sudah lama mengeluhkan keberadaan PK-5 di
sepanjang Jalan Kelambir Lima selama ini. Tidak hanya menyebabkan
kemecetan yang cukup parah terutama pagi dan petang hati, juga menghasilkan
tumpukan sampah sehingga kawasan mereka tinggal tampak kumuh.
Pria berdarah Karo itu pun selanjutnya berharap agar penertiban dapat terus
dilakukan dan kawasan tersebut senantiasa dijaga petugas sehingga PK5 tidak
kembali berjualan. “Kita khawatir kalau kawasan ini tidak dijaga petugas, PK5
akan kembali berjualan sehingga kemacetan dan kesemrawutan akan menjadi makanan
sehari-hari warga sekitar. Terus terang kami sudah lama mendambakan kawasan ini
lancar lalu lintas, tidak semrawut dan bersih seperti yang telah kami rasakan
dalam dua hari penertiban yang dilakukan ini,” ungkapnya.
Selain PK5 beber Suminah (52), warga lainnya, pemicu terjadinya kemacetan
dan kesemrawutan selama ini juga akibat banyaknya pengemudi becak baik dayung
maupun yang bermotor memarkirkan becaknya di pinggir jalan untuk menunggu warga
yang pulang belanja. Kemudian ditambah lagi dengan angkutan kota (angkot) yang
sesuka hatinya berhenti dipinggir jalan meski sudah macet untuk menaik dan
menurunkan penumpang. “Jadi kami juga berharap agar Dinas Perhubungan Kota
Medan dapat menertibkan becak dan angkot tersebut,” harap Suminah.
Harapan Rafii langsung diamini Kasatpol PP. Ditegaskan Sofyan, penertiban
akan dilakukan hingga Jumat (14/6) .
Dipastikannya, seputaran Pasar Kampung Lalang harus bersih dari PK5.
Setelah itu dilanjutkan dengan pengorekan drainase yang selama ini tersumbat
akibat tumpukan sampah sisa dagangan para PK5.
Kemudian bersama jajaran Kecamatan Medan Sunggal dan Medan Helvetia, jelas
Sofyan, mereka akan menjaga kawasan tersebut sehingga para PK5 tidak berjualan
kembali.(RD)