Jakarta,DP News
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
menegaskan dirinya tidak segan untuk mengambil keputusan 'gila' jika itu untuk
kepentingan negara. PDIP mengatakan keputusan 'gila' yang dimaksud adalah
keputusan kreatif dan inovatif yang tidak dipikirkan sebelumnya.
"Gila di sini harus diartikan sebagai 'kebijakan yang tidak lazim, tidak
populer, di luar kebiasaan yang rutin, inovatif, tidak terpikirkan sebelumnya'.
Pemimpin memang harus berani buat terobosan kreatif-inovatif, apalagi di tengah
persaingan ekonomi antarnegara yang semakin keras," kata Ketua DPP PDIP
Hendrawan Supratikno kepada detikcom, Minggu (16/6) malam.
Hendrawan menuturkan Jokowi saat ini melakukan program revolusi mental dan revolusi institusional untuk membuat birokrasi yang bersih. Dia menilai program tersebut dapat semakin menguatkan etos kerja bangsa Indonesia.
Hendrawan menuturkan Jokowi saat ini melakukan program revolusi mental dan revolusi institusional untuk membuat birokrasi yang bersih. Dia menilai program tersebut dapat semakin menguatkan etos kerja bangsa Indonesia.
"Arah
yang sekarang ditempuh, di bawah program-program revolusi mental dan revolusi
institusional. harus terus dioperasionalkan, agar dicapai birokrasi bersih dan
etos kerja bangsa yang kuat," ujar Hendrawan.
Sementara itu,
anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin juga mengatakan Jokowi semakin
matang dalam memimpin Indonesia. Dia mendukung Jokowi bila akan mengeluarkan
kebijakan tidak populer tapi sangat dibutuhkan bangsa.
"Umumnya kebijakan yang dibuat selalu normatif dan mudah diduga, tapi terkadang untuk melompat jauh kedepan, diperlukan kebijakan yang out of the box. Hal inilah yang dimaksud oleh Jokowi, yakni kebijakan yang mungkin saja tidak populer tapi sangat dibutuhkan oleh bangsa dan negara," jelas Inas saat dimintai konfirmasi secara terpisah.
"Umumnya kebijakan yang dibuat selalu normatif dan mudah diduga, tapi terkadang untuk melompat jauh kedepan, diperlukan kebijakan yang out of the box. Hal inilah yang dimaksud oleh Jokowi, yakni kebijakan yang mungkin saja tidak populer tapi sangat dibutuhkan oleh bangsa dan negara," jelas Inas saat dimintai konfirmasi secara terpisah.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan dalam lima tahun ke depan, dia sudah tidak memiliki beban dalam memimpin Indonesia sehingga dia siap untuk mengambil keputusan yang terbaik untuk negara, meski keputusan itu dinilai miring.
"Saya dalam 5 tahun ke depan insyaallah sudah tidak memiliki beban apa-apa. Jadi, keputusan yang gila, keputusan yang miring-miring, yang itu penting untuk negara ini akan kita kerjakan. Jadi saya tidak memiliki beban apa-apa," kata Jokowi usai bertemu aktifis angkatan 98, Minggu (16/6).(detik.com/Rd)