Notification

×

Iklan

Iklan




Juli Nanti, India Luncurkan Misi ‘Chandarayaan’ Gantikan Apollo di Bulan

, Minggu, Juni 16, 2019


Jakarta,DP News
Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA sedang bersiap untuk menyambut peringatan 50 tahun pendaratan Apollo 11 di bulan. Sementara Organisasi Penelitian Antariksa India, ISRO akan meluncurkan misi ambisius pendaratan di bulan.

Seperti dilansir Space.com, ISRO akan meluncurkan pesawat ruang angkasa ke satelit terdekat Bumi itu. Pesawat ulak-alik ini disebut Chandrayaan-2. Dijadwalkan akan diluncurkan pada 14 Juli pukul 5:51 waktu setempat.

Chandrayaan-2 akan diluncurkan di atas roket Kendaraan Peluncuran Satelit Geosynchronous Mark III M1 dari Pusat Antariksa Satish Dhawan di Sriharikota. Lepas landas dilakukan pukul 02:51 pada 15 Juli waktu setempat. Tidak seperti pengorbit bulan pertama Chandrayaan-1 yang diluncurkan pada 2008 lalu, kini pesawat ruang angkasa baru ini tidak akan sendirian.

Chandrayaan-2 akan mencakup pengorbit, pendarat, dan penjelajah yang akan bekerja sama untuk mempelajari bulan dari atas dan permukaannya. Chandrayaan punya arti "Hasil Kerajinan Bulan" dalam bahasa Sanskerta, dan merupakan nama proyek eksplorasi bulan ISRO yang menyeluruh. Chandrayaan-2 menjadi misi kedua dalam program itu.

Pendarat Chandrayaan-2 akan disebut Vikram untuk menghormati ilmuwan India Vikram Sarabhai, "Bapak Program Luar Angkasa India," yang meninggal pada tahun 1971, kata pejabat ISRO deskripsi misi.

Seperti yang dilansir dari Times of India, usai diluncurkan, Chandrayaan-2 akan menghabiskan waktu sekitar 16 hari untuk mengorbit Bumi, lalu menaikkan orbitnya perlahan-lahan dari waktu ke waktu sebelum menuju ke bulan.

Misi ini akan menghabiskan waktu lima hari sebelum mencapai bulan, setelah itu Chandryaan-2 akan menghabiskan 27 hari di orbit bulan sebelum melepaskan pendarat Vikram.

Jika semuanya berjalan baik, Vikram akan mendarat di dekat kutub selatan bulan pada 6 September dalam apa yang dijanjikan sebagai urutan pendaratan 15 menit yang mengerikan, kata para pejabat ISRO.

"Ini akan menjadi yang paling menakutkan karena kami tidak pernah mencoba misi yang rumit," kata ketua ISRO K Sivan dalam konferensi pers 11 Juni.

Chandrayaan-2 akan membawa 13 instrumen ilmiah yang berbeda untuk mempelajari bulan. Termasuk delapan muatan pengamatan jarak jauh pada pengorbit, tiga di pendarat dan dua di penjelajah.

Salah satu muatan pendarat adalah percobaan NASA yang disebut Laser-reflektor Laser Array untuk Lunar Landers, perangkat seperti cermin yang dirancang untuk memantulkan sinyal laser yang dapat digunakan untuk menentukan lokasi pendarat dan mengukur jarak antara Bumi dan bulan.

Sebelumnya, NASA menyertakan reflektor retro serupa pada pendarat bulan Beresheet Israel, yang jatuh saat upaya pendaratan di bulan gagal di bulan April.

Sebagaimana diketahui, pendaratan pertama manusia di bulan berhasil dilakukan pada 20 Juli 1969. Manusia pertama tersebut adalah Neil Armstrong. Pada 20 Juli 2019 nanti, peristiwa bersejarah tersebut akan memasuki usia 50 tahun.
(detik.com/Rd)

| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |