Notification

×

Iklan

Iklan




Pansel KPK: Manusia Biasa Saja,Tidak Mencari Figur ‘Setengah Dewa’

19 Juni 2019


Jakarta,DP News
Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak akan mencari figur-figur 'setengah dewa' untuk memimpin lembaga antirasuah. Menurut Ketua Pansel Capim KPK Yenti Garnasih, pimpinan ideal KPK ke depan cukup manusia biasa tapi dengan sejumlah kriteria. Dia antara lain menyebut figur yang memahami KPK, pemberantasan dan pencegahan korupsi, serta tata kelola KPK akan lebih menjadi perhatiannya.
"Kami tidak mau lagi mencari orang setengah dewa-dewaanlah. Kami mau manusia biasa aja yang berani tapi tak konyol dan asal-asalan. Figur yang punya wisdom, menjaga kharisma sebagai pimpinan, dan mampu mengembalikan marwah awal KPK sebagai lembaga formal negara," kata Yenti dsalam Blak-blakan yang tayang di detikcom, Rabu (19/6). 
Pakar hukum pidana pencucian uang ini juga menepis prasangka Koalisi Masyarakat Sipil yang tak menginginkan ada figur dari kepolisian untuk menjadi pimpinan KPK. Pansel, kata Yenti, tidak dalam posisi menerima atau menolak figur dari latar belakang tertentu. 
Sebab, UU KPK menyebutkan unsur pimpinan itu dari masyarakat dan pemerintah yang dalam hal ini antara lain diwakili aparat penegak hukum.
"Kami tidak berpikir bahwa (pimpinan KPK) harus ada polisi dan jaksa atau sebaliknya," ujar Yenti.
Hubungan yang harmonis dan sinergi KPK dengan polisi dan jaksa itu sangat diperlukan. Sebab, dalam setiap operasi tangkap tangan, kata perempuan kelahiran Sukabumi, 11 Januari 1959, itu, KPK pasti memerlukan polisi. Sebab, setiap tersangka yang ditangkap di suatu daerah biasanya akan diperiksa terlebih dahulu di kantor polisi terdekat.
Apalagi sejak awal unsur dari kepolisian selalu ada dalam pimpinan KPK, seperti Taufiqurahman Ruki, Bibit R Samad, dan sekarang Basaria Panjaitan. (detik.co/Rd)








| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |