Bandung,DP News
Gubernur Jabar Ridwan Kamil berencana
membebaskan biaya SPP untuk siswa SMA dan SMK tahun depan. Pemprov Jabar akan
melakukan penghematan mencapai Rp 2 triliun untuk merealisasikan rencana
tersebut.
"Ya (SPP gratis) itu sedang diwacanakan, Insya Allah tahun depan kalau tidak ada halangan," kata Ridwan kepada wartawan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (18/6).
Menurutnya pihaknya segera membahas bersama DPRD Jabar mengenai rencana tersebut. Pihaknya akan melakukan sejumlah penghematan yang nantinya dialokasikan untuk mensubsidi biaya pendidikan SMA dan SMK.
"Ya (SPP gratis) itu sedang diwacanakan, Insya Allah tahun depan kalau tidak ada halangan," kata Ridwan kepada wartawan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (18/6).
Menurutnya pihaknya segera membahas bersama DPRD Jabar mengenai rencana tersebut. Pihaknya akan melakukan sejumlah penghematan yang nantinya dialokasikan untuk mensubsidi biaya pendidikan SMA dan SMK.
"Kalau dewan menyetujui kita melakukan
penghematan-penghematan sehingga hasil penghematannya bisa kita alokasikan
untuk SPP SMA/SMK negeri dan swasta untuk yang tidak mampu," ungkap pria
yang akrab disapa Emil.
Meski begitu, Emil belum merincikan penghematan tersebut akan dilakukan di sektor mana saja. Ia hanya memperkirakan penghematan mencapai Rp 2 triliun.
"Sekitar Rp 2 triliun makanya berat, tidak mudah," kata Emil.
Seperti diketahui, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini diperkirakan menampung 281.950 siswa lulusan SMP yang masuk SMA dan SMK Negeri di Jabar. Proses penerimaan skemanya 90 persen untuk zonasi, 5 persen jalur prestasi dan 5 persen jalur perpindahan orang tua.
(detik.com/Rd)
Meski begitu, Emil belum merincikan penghematan tersebut akan dilakukan di sektor mana saja. Ia hanya memperkirakan penghematan mencapai Rp 2 triliun.
"Sekitar Rp 2 triliun makanya berat, tidak mudah," kata Emil.
Seperti diketahui, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini diperkirakan menampung 281.950 siswa lulusan SMP yang masuk SMA dan SMK Negeri di Jabar. Proses penerimaan skemanya 90 persen untuk zonasi, 5 persen jalur prestasi dan 5 persen jalur perpindahan orang tua.
(detik.com/Rd)