Medan,DP
News
Setelah sehari sebelumnya kecewa tumpukan
sampah di belakang SMPN 27 Medan Tembung,Wakil Wali Kota Medan Ir Akhyar
Nasution kumpulkan seluruh kepala sekolah dasar (SD) negeri mauun swasta
se-Kota Medan.Intinya kepada seluruh sekolah untuk menanamkan karakter peduli
lingkungan dan kebersihan kepada para siswanya, sehingga bertanggung jawab
penuh terhadap sampah yang mereka hasilkan.
Apabila seluruh siswa mampu mewujudkannya,
keinginan menjadikan Kota Medan bersih sampah dapat terwujud. Sebab, jumlah
siswa yang ada di ibukota Provinsi Sumatera Utara sekitar 20% dari total jumlah
penduduk Kota Medan.
Harapan ini disampaikan langsung Wakil
Wali Kota ketika memimpin rapat bersama seluruh kepala sekolah (kepsek) SD baik
negeri maupun swasta di Kota Medan di Balai Kota Medan, Selasa (16/7).
Rapat ini turut dihadiri Kadis Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan H M Husni,
Kadis Pendidikan Marasutan Siregar, Kabag Tata Pemerintahan Ridho Nasution,
Kabag Sosial dan Pendidikan Khoiruddin Rangkuti serta Kabag Humas Arrahman
Pane.
Menurut Wakil Wali Kota, kebersihan harus
menjadi kultur bagi warga Kota Medan. Salah satu upaya mewujudkannya dengan
menanamkan karakter peduli kebersihan dan lingkungan sejak dini kepada
anak-anak usia sekolah baik PAUD, SD hingga SMP karena masih wewenang Pemko
Medan menanganinya, sedangkan siswa SMA kini menjadi wewenang Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara.
“Mari kita latih anak didik kita untuk
bertanggung jawab terhadap sampah yang dia hasil. Karakter inilah yang mau kita
tanamkan kepada seluruh siswa. Apabila seluruh siswa telah memiliki karakter
peduli lingkungan dan sampah, tentunya akan mengurangi jumlah sampah.
Dengan demikian upaya menjadikan Medan bersih sampah, insya Allah dapat terwujud,”
kata Wakil Wali Kota.
Saat ini papar Wakil Wali Kota, jumlah siswa
SMP di Kota Medan sekitar 120 ribu orang, sedangkan siswa SD mencapai 250 ribu orang.
Itu masih di luar Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawitah (MTs) serta
PAUD. Jika dijumlahkan keseluruhannya bisa mencapai 500 ribu orang yang berarti
20% dari total jumlah penduduk Kota Medan.
“Sederhana saja jika 500 ribu siswa ini
bisa mewadahi sendiri sampahnya sehingga tidak buang sampah sembarangan,
tentunya mampu mengurangi volume sampah. Di samping itu juga dapat mengurangi
sampah berceceran di jalanan. Untuk itulah melalui pertemuan pagi ini, saya
berharap kepada seluruh bapak dan ibu kepala sekolah agar dapat melatih maupun
mendidik siswanya masing-masing agar bertanggungjawab dengan sampah yang
mereka hasilkan baik di sekolah maupun lingkungan tempat tinggal,” ungkapnya.
Selain itu tambah Wakil Wali Kota, kepsek
juga harus mengingatkan kepada seluruh pedagang yang berjualan di sekitar
sekolah agar menyediakan wadah untuk tempat sampah. Dengan demikian tidak ada
sampah jajanan yang berserakan di jalan maupun sekitar lingkungan sekolah.
Agar penananam karakter peduli lingkungan
dan kebersihan, Wakil Wali Kota minta seluruh OPD terkait, seperti Dinas
Kebersihan dan Pertamanan serta Dinas Pendidikan untuk bersinergi melakukan
sosialisasi dan membuat kegiatan yang output dihasilkan dapat
menanamkan karakter peduli lingkungan dan kebersihan kepada para siswa. Di
samping itu camat dan lurah secara bergantian menjadi pimpinan upacara di
sekolah yang berada di wilayah kerjanya. “Dalam apel itu tanamkan akan
pentingnya kepedulian menjaga kebersihan,” pesannya.
Sementara itu Kadis Kebersihan dan
Pertamanan HM Husni sangat mendukung upaya penanaman karakter peduli lingkungan
dan kebersihan kepada para siswa. Sebab, kebersihan dapat terwujud setelah peradaban
terbangun dengan baik.
“Kita harus menjadikan kebersihan sebagai
budaya dalam kehidupan sehari-hari guna mendukung gerakan Indonesia bersih.
Mewujudkan budaya bersih harus dimulai dari lingkungan sekolah, sebab
pendidikan merupakan laboratorium terbaik di dunia. Apabila lingkungan
pendidikan sudah bergerak mendukung kebersihan, insya Allah lingkungan sosial
akan mengikutinya,” papar Husni.(Rd)