Ketua Kadin Batam Jadi Rajagukguk saat memberikan cendera mata kepada
Lukita Dirmansyah Two dalam acara dialog ekonomi (Foto:Indralis)
Batam,DP News
Rapat Pimpinan Kadin kota Batam, Tahun 2019 dirangkai dengan dialog
Ekonomi dengan pembahasan tema ”Arah pembangunan ekonomi Batam 2020-2025 menuju
visi Indonesia 2045 Jumat (12/7) di Nagoya Hill Hotel Bintang Empat kota Batam.
Hadir dalam dialog Huzrin Hood, tokoh masyarakat Kepri, pakar hukum Kadin
Batam Ampuan Situmeang, SH, pakar ekonomi Lukita Dinarsyah Tuwo, Ketua Kadin
Batam Jadi Rajagukguk dan para undangan lainnya.
Sebelum penyampaiand,pakar hukum Kadin Batam Ampuan Situmeang menjelaskan
tentang sejumlah program sepanjang tahun 2020-2025 mendatang dimana Batam ada
sekitar 8 pulau yang mana belum memilki kecukupan terhadap SDM nya.
“Padahal Sejak 1999 sampai 2000 hingga sekarang sudah jadi kota besar.
Namun untuk pulau terpencil masih belum memiliki kecukupan baik itu ekonominya
pendidikan maupun kesehatan, inilah yang perlu dalam pembahasan dialog kita
pada kesempatan ini bagaimana agar pulau yang ada di Batam SDM nya
terpenuhi,”ujar Ampuan Situmeang saat membuka dialog Kadin Batam.
Maka dari itu, melalui dialog ini sudah hadir di hadapan kita semua selaku
“Profesional Ekonom” Lukita Dinarsyah Tuwo akan lebih panjang mengupas terhadap
pandangannya terhadap Batam tahun 2020-2025 mendatang kesiapan sudah sampai
mana,”sebut Ampuan.
“Kadin memang tidak boleh berpolitik tapi harus memahami politik. Tanpa
adanya politik, jangan harap ada pembangungan. Oleh karena itu apa yang
disampaikan nanti oleh pak Lukita Dinarsyah Tuwo yang lebih paham terhadap
ekonomi,”jelasnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Kepulauan Riau Huzrin Hood menyampaikan
beberapa hal terhadap kacamata pembangunan Batam kedepan menurut Huzrin,
Sebelumnya Lukita Dinarsyah Tuwo digadang gadangkan untuk maju sebagai calon
wali kota Batam itu sah sah saja, tidak ada yang salah demi kemajuan Batam.
“Bisa jadi nanti saya misalnya masyarakat Batam menginginkan pak Lukita
tidak ada salahnya kita untuk mendukungnya,”kata Huzrin Hood saat menyampaikan
dialognya.
Batam juga sama, pola dan sistem ini karena berhadapan dengan politik.
Menurut kacamata politik saya, harus menguasai pasar dulu.Mari kita buat dulu
di beberapa kecamatan yang ada di Batam. Turun ke lapangan kenali masyarakat
lebih dekat,”imbuhnya.
Kadin kita harapkan jadi motor penggeraknya. Sehingga kita tidak manfaatkan
dari luar. Yakinlah pola ini bisa disinergikan. Keharmonisan yang paling
utamakan.
Sementara Lukita Dinarsyah Tuwo mengapresiasi atas dukungan semua pihak
yang mendorong untuk maju sebagai calon Wali kota Batam untuk 2020-2025
mendatang, namun tentu ini tidak lah mudah seperti membalik telapak tangan
saja.
“Saya berpikir dan akan punya rencana dorongan semakin kuat. Dengan ini
akan saya coba ambil keputusan hanya satu yang perlu disampaikan. Jika saya
dipercayakan nanti, saya ingin maju benar maju jangan nanggung, pertengahan
sudah mundur, itu saya tidak mau. Kalau perlu pasang kekuatan bagaimana harus
terpilih,”ucap Lukita Dinarsyah Tuwo penuh semangat.
Saya ingin bagaimana sebetulnya masyarakat melihat sosok saya. Apalagi
kehadiran saya menjabat kepala BP Batam bisa dikatakan belum terlalu lama
sekali, namun jiwa saya memang untuk warga Batam.
Apalagi dengan antusiasme yang begitu kuat dari kalangan masyarakat,
mahasiswa membuat akhirnya saya bicarakan bersama keluarga. Jika keluarga saya
izin maka akan saya sampaikan nanti pada saat peresmian Lukita Centre,”ungkap
Lukita.
Dari sisi pengalaman bahwa harus mau bekerja membangun dengan hati. Karena
pasti ada konflik sebagai pemimpin. Tapi kalau itu tidak ada memang pasti
membangun hati itu harus ada kebersamaan,”jelasnya.
“Saya terus terapkan seperti itu waktu memimpin Kepala BP Batam. Mencari
solusi bagaimana bisa baik. Seandainya saya memang maju nanti jangan tanggung
energi keburu, capek di tengah jalan. Jangan sampai habis energi. Saya harap
nanti jika saya siap jangan ada yang mundur,”tegas Lukita (IN)