Medan,DP News
Wakil Wali
Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi paparkan berbagai hal terkait Kota Medan di hadapan
para Perwira Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Seskoad) di Markas Kodim
0201/BS, Jalan Pengadilan, Senin (22/7). Kehadiran sejumlah perwira tersebut
dalam rangka melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan Dalam Negeri (KKLDN)
di wilayah Sumut.
Akhyar menyampaikan
gambaran singkat mengenai Kota Medan yang terdiri dari 21 kecamatan, 151
kelurahan, 2001 lingkungan dengan luas wilayah mencapai 265,1 km². Sedangkan
untuk jumlah penduduk yang tinggal sebanyak 2,4 jiwa dengan arus komuter lebih
dari 500 ribu. Namun, ungkap Wakil Wali Kota dengan jumlah penduduk yang banyak
dan heterogen, masyarakat Kota Medan tetap hidup dalam bingkai keberagaman.
‘’Kota Medan
memiliki struktur demografi yang sangat beragam dan multikultural. Hal tersebut
adalah modal dasar bagi masyarakat dalam menjalin komunikasi dan interaksi
dengan antar sesama. Terlebih Kota Medan dianggap sebagai miniaturnya Indonesia
karena hampir seluruh suku dan agama di Indonesia ada di sini. Namun boleh
dikatakan kondisi Kota Medan senantiasa kondusif dan jarang terjadi konflik
horizontal. Sebab masyarakat menyadari bahwa kenyamanan dan ketentraman
merupakan suatu kebutuhan dan menjunjung tinggi nilai toleransi,’’ kata Wakil
Wali Kota.
Dalam dialog
yang mengusung tema ‘’Peran Suatu Komando Kewilayahan Dalam Menciptakan Kondisi
Sosial, Politik Dan Keamanan Yang Kondusif Pasca Pemilu 2019 Guna Mencegah
Disintegrasi Bangsa’’ selain Wakil Wali Kota, Dandim 0201/BS Kol Inf Yuda
Rismansyah dan Kapolrestabes Medan
Selanjutnya,
Wakil Wali Kota menyampaikan selama Pemilu 2019, Kota Medan juga tidak luput
dari ancaman provokasi yang bersumber dari pihak-pihak yang tidak bertanggung
yang menyinggung isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). Menyikapi hal
tersebut, Wakil Wali Kota mengungkapkan bahwa lurah, Babinsa serta
Bhabinkamtibmas di Kota Medan senantiasa bersinergi untuk mencegah terjadinya
hal-hal yang dapat merugikan semua pihak.
‘’Isu SARA
menjadi isu hangat yang kerap menerpa masyarakat. Namun, kehadiran lurah
dibantu Babinsa dan Bhabinkamtibmas memiliki peran penting dalam menciptakan
suasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Apalagi potensi terjadinya konflik
sosial di Kota Medan cukup besar. Namun, ikatan sosial masyarakat juga berperan
aktif menciptakan iklim kehidupan yang harmonis,’’ ungkapnya.
Terkait
komando kewilayahan, orang nomor dua di Pemko Medan tersebut mengungkapkan
bahwa secara struktural Kota Medan tidak memilki satuan komando. Namun di
dalam kewilayahan Pemko Medan senantiasa dibangun sinergitas antara kepala
derah dengan seluruh stakeholder terkait. Hal tersebut
bertujuan untuk mengkoordinir segala situasi agar terhindar dari kerawanan
konflik yang dikhawatirkan dapat terjadi kapanpun.
Sementara itu,
Dirbindik Seskoad Kolonel Arm Tri Wibawa mengatakan bahwa kedatanggan bersama
sejumlah perwira ke Sumut khususnya Kota Medan adalah dalam rangka melaksanakan
kegiatan KKLDN sekaligus menggali informasi terkait kondisi Kota Medan pasca
Pemilu 2019.
‘’Kita baru
saja menggelar Pemilu 2019. Namun kita bersyukur Indonesia tetap kondusif dan
aman. Oleh karenanya, kedatangan kami hari ini bertujuan untuk mengetahui peran
serta seluruh prajurit dalam menciptakan kondisi sosial politik yang aman guna
mencegah disintegrasi bangsa. Nantinya hasil KLLDN ini akan kami jadikan bahan
kajian dalam seminar nasional pada November mendatang. Kami juga turut
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas dukungan terhadap kegiatan
KKLDN termasuk kepada Pemko Medan,’’ kata Kol Arm Tri.(Rd)