Notification

×

Iklan

Iklan




Mengerikan,Gempa Halmahera 7,2 Setara 50 Kali Bom Atom Hiroshima

15 Juli 2019

Ilustrasi Gempa bumi di Halmahera Selatan beberapa waktu lalu.
Jakarta,DP News
Gempa bermagnitudo 7,2 mengguncang Halmahera Selatan pada Minggu 17 Juli 2019. Gempa utama tersebut diikuti dengan gempa susulan. Ternyata energi gempa tersebut setara dengan 50 kali bom atom Hiroshima. 
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat sudah sebanyak 61 kali aktivitas gempa susulan di Halmahera dengan magnitudo terbesar 5,8 dan magnitudo terkecil 3,1. Sebanyak 28 gempa di antaranya dirasakan guncangannya oleh masyarakat.
Ahli tsunami dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Widjo Kongko mengatakan energi gempa tersebut begitu dahsyat. 
"Energi Gempa Bumi Halmahera 14 Juli 2019 setara 50 kali bom atom Hiroshima," ujar Widjo dikutip dari akun Twitternya, Senin 15 Juli 2019. 
Dampak energi besar itu, ujarnya, menimbulkan tsunami kecil atau tsunami minor kurang dari 20 cm yang mana terpantau dari Stasiun Pasang Surut Gebe. Tsuanami minor tersebut muncul kurang lebih 35 menit setelah terjadinya gempa utama. Periode tsunami berlangsung kurang lebih 15 menit. Widjo mengatakan, gempa bermagnito 7,2 tersebut menimbulkan patahan sekitar 70 x 18 kilometer. 
Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini BMKG, Daryono mengungkapkan, pemicu gempa yaitu secara tektonik bahwa Halmahera Selatan termasuk wilayah seismik aktif dan kompleks. Artinya aktif kawasan Halmahera Selatan sering terjadi gempa yang tercermin dari peta seismisitas regional. Hal ini ditambah dengan klaster aktivitas gempa yang cukup padat. 
"Disebut kompleks karena zona ini terdapat 4 zona seismogenik sumber gempa utama, yaitu Halmahera Thrust, Sesar Sorong-Sula, Sesar Sorong-Maluku, dan Sesar Sorong-Bacan," tutur Daryono.
Lalu, dari tiga sistem sesar yaitu Sesar Sorong-Sula, Sesar Sorong-Maluku, dan Sesar Sorong-Bacan merupakan percabangan atau splay dari Sesar Sorong. Sesar ini melintas dari timur membelah bagian atas kepala burung di Papua Barat.
Selanjutnya, di Pulau Batanta arah barat, Sesar Sorong mengalami percabangan. Saat percabangan yang paling utara yaitu Sesar Sorong-Bacan selama ini menyimpan akumulasi medan tegangan kulit bumi yang akhirnya terpatahkan sebagai gempa berkekuatan M 7,2 yang terjadi Minggu sore kemarin. "Sesar Sorong-Bacan inilah pemicu Gempa Halmahera Selatan," ujar Daryono.(Viva/Rd)

| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |