Medan,DP News
Anggota Komisi II DPRD Medan yang
juga menjabat Ketua Fraksi Gerindra DPRD Medan, Surianto SH, secara tegas
menolak wacana penghapusan mata pelajaran agama di sekolah yang dilontarkan
praktisi pendidikan Setyono Djuandi Darmono dalam sebuah diskusi di Jakarta
beberapa waktu lalu.
Dikatakannya, Wali Kota Medan
Dzulmi Eldin harus segera mungkin menyurati Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan agar mempertimbangkan wacana yang diucapkan praktisi pendidikan itu
berlaku di Medan.Butong, sapaan akrabnya menyebut,
akan banyak dampak buruknya jika wacana ini tetap dipaksakan, khususnya dalam
hal akhlak para siswa.
“Kita (Fraksi Gerindra, red) mendesak Wali Kota Medan
Dzulmi Eldin untuk menyurati Menteri Pendidikan dan Kebudayaan agar
mempertimbangkan wacana itu (penghapusan mata pelajaran agama, red).
Karena, agama adalah benteng dari
segala perilaku yang tak baik. Jadi, mustahil agama bisa memecah belah umat dan
bangsa ini seperti informasi yang beredar secara nasional,” ucapnya, Rabu (10/7).
Untuk diketahui, praktisi
pendidikan Setyono Djuandi Darmono menilai pendidikan agama tidak perlu
diajarkan di sekolah. Kata dia, agama cukup diajarkan oleh orang tua
masing-masing atau melalui guru agama di luar sekolah.
Menyikapi itu, Butong menjelaskan
bahwa pada masa lalu, agama tidak pernah menjadi halangan untuk seseorang
beraktivitas. Bahkan, agama tidak pernah menjadi perbedaan dalam kelompok.
Tetapi agama adalah keyakinan yang dianut seseorang.
“Setiap orang yang beriman, pasti memiliki
tingkat pemahaman agama yang cukup. Jadi aneh rasanya, jika agama tidak
dipelajari di bangku sekolahan,” pungkasnya.(Rd)