Notification

×

Iklan

Iklan




Membludaknya Warga di Stand Disdukcapil Medan Pertanda Ketidakpuasan Pelayanan Administrasi Kependudukan

, Senin, Juli 29, 2019

Medan,DP News
Membludaknya warga Kota Medan memaanfaatkan Stand Disdukcapil Medan dalam ajang Pekan Inovasi dan Investasi di Lapangan Merdeka membuktikan ketidakpuasaan pelayanaan selama ini terkait administrasi kependudukan.
Animo masyarakat Medan yang  ‘menyerbu’ stand Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil [Disdukcapil] di Pekan Inovasi dan Investasi Lapangan Merdeka  sempat membuat suasana ricuh. Animo masayarakat cukup tinggi dalam mengurus indentitas.
Disdukcapil Kota Medan menyediakan stand di Pekan Inovasi dan Investasi yang dilaksanakan Pemprovsu mulai 25-28 Juli 2019, dipenuhi anggota masyarakat yang selama ini tidak puas dengan pelayanan diberikan instansi tersebut.
“Melihat animo masyarakat yang begitu tinggi mendatangi stand Disdukcapil hingga rusuh dan tutup sebelum jadwal, membuktikan selama ini itulah mereka yang tidak terlayani dengan baik,” kata anggota Komisi I Zulkarnain Yusuf di ruang Komisi I, Senin(29/7).
Mungkin juga, jelasnya, karena saat tiba di Disdukcapil mereka langsung mendapat pemberitahuan bahwa blanko tidak ada. Atau bisa juga dikarenakan birokrasinya yang terlalu panjang sehingga membuat masyarakat menjadi malas.
Sehingga begitu dibukan stand pada pameran, masyarakat langsung membludak. Ini harus dievaluasi. Dengan dibukanya stand Disdukcapil, masyarakat tidak ada lagi mengantri,” tutur Zulkarnain.
Anggota DPRD Medan ini menyoroti pelayanan online yang sudah diberlakukan di Disdukcapil. Menurutnya, Disdukcapil harus mensosialisasikan lebih luas lagi kepada masyarakat bagaimana penggunaan pelayanan online untuk mendapatkan KTP dan lainnya dari instansi tersebut.
“Warga harus tahu kapan batas waktu mendaftar sampai untuk mendapatkan KTP-nya. Ini harus jelas,” tandasnya. Memang, diakuinya, sistem online yang diterapkan sudah bagus. Namun, teknis batas waktu dari pendaftaran hingga selesai KTP, perlu tahu kapan limitnya.
Operator yang bertanggungjawab dengan online ini juga harus benar-benar paham apa yang harus dibuatnya. Jika saja ada data warga yang tidak lengkap, petugas harus bisa menjelaskan melalui online tersebut apa yang harus dipenuhi oleh warga dimaksud.
“Sekarang menjadi pertanyaan bagaimana kesiapan SDM petugasnya. Jangan lagi petugasnya tidak siap mengaplikasikan sistem tersebut. Jangan hanya gembar-gembor sudah menggunakan sistem online, namun pelaksanaannya tetap tidak maksimal,” tutup Zul.
(Rd)


| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |