Medan,DP News
Kegusaran para pemilik
Warkop Taman Ahmad Yani direspon Ketua Komisi C DPRD Medan Boydo HK Panjaitan.Rencana
penggusuran Warung kopi [Warkop] Taman Ahmad Yani yang juga dikenal
warga Kota Medan ‘Warkop Elisabeth’ membuat Ketua Komisi C Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah [DPRD] Kota Medan, Boydo HK Panjaitan, SH, bereaksi.
Dengan tegas Boydo minta Pemko Medan melalui Kasatpol PP Kota
Medan jangan seenaknya saja melakukan penggusuran Warkop Taman Ahmad Yani atau
Warkop Elisabeth. “Warkop ini sudah sejak lama berdiri dan sudah menjadi icon
kuliner bagi warga kota Medan. Lokasinya juga tidak terlalu mencolok,”
tandasnya, Selasa(30/7).
Seharusnya, jelas Boydo, Pemko Medan berusaha melakukan pembinaan
dan menata para pedagang kecil seperti Warkop di Jalan H Misbah tersebut agar
lebih baik lagi. Sehingga bisa tetap menjadi icon kuliner yang paling diminati dan dicari di Kota
Medan.
Politisi PDI Perjuangan Kota Medan, Boydo menyebut, dia tidak
menyetujui rencana Pemko Medan untuk membongkar lapak Warkop yang ada di depan
RS Elisabeth. Ada hal-hal yang lebih bermanfaat dan tidak perlu digusur.
“Yang harus ditertibkan kafe-kafe baru yang saat ini banyak
bermunculan di lokasi yang sangat mencolok seperti kafe di Jalan H Junda dekat
Jalan SM Raja Medan dan kafe remang-remang yang banyak ditemukan di beberapa
tempat di Kota Medan lainnya,” tambah Boydo.
Sementara itu,salah seorang pemiluk lapak Rudolf Pangaribuan
kepada wartawan di Warkop Taman Ahmad Yani menyebutkan, Warkop Elisabeth sudah
berdiri sejak puluhan tahun meski saat itu masih tidak terlalu banyak. Walikota
Medan Rahudman Harahap, meresmikan Warkop ini tanggal 10 Februari 2010.
“Ini akan menjadi salah satu icon kuliner di kota Medan dengan
harga ekonomis,” kata Rahudman kala itu.
Lalu ada pula MoU Walikota dengan PT
PGN [persero] TBK, memberikan bantuan gerobak jualan kepada Koperasi Warkop
Pedagang Kaki Lima (PK5) depan Rumah Sakit Elisabeth Jalan H Misbah Medan.(Rd)