Gubernur Sumatera
Utara Edy Rahmayadi bersama Sekjen Kemenkumham Bambang Rantam Sariwanto, dan
Dirjend Imigrasi Kemenkumham Ronie F Sompie menyambut Menteri Hukum dan HAM
Yassona Laoly dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Eko Putro Sandjojo di Bandara Binaka Gunung Sitoli Nias, Jum'at (13/09). Biro
Humas & Keprotokolan Setdaprovsu / Fahmi Aulia
Binaka,DP News
Kedatangan Menteri
Hukum dan Ham (Menkumham) Yasonna Laoly dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi (DPDT) Eko Putro Sandjojo ke Nias diharapkan bisa
memperkuat sinergitas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut)
dengan pemerintah pusat dalam membangun Nias. Sehingga seluruh potensi yang ada
dapat dikelola secara maksimal untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat
Nias.
Hal itu
disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat menyambut kedatangan kedua
menteri tersebut di Bandar Udara Binaka, Gunungsitoli, Jumat (13/9), menjelang
acara puncak Sail Nias 2019. Menkumham dan rombongan tiba di Bandar Udara
Binaka pukul 11.00 WIB dan langsung bergerak menunju Nias Selatan, untuk
upacara penyambutan dan melihat persiapan acara puncak Sail Nias, Sabtu (14/9).
“Kita tentunya
sangat bersyukur Pak Yasonna Laoly yang merupakan putra daerah datang bersama
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ke Nias. Beliau
sekarang melihat Nias secara langsung. Dengan kedatangan menteri DPDT, saya
harap Pemerintah Provinsi Sumut semakin kuat sinergitasnya dengan pusat untuk
membangun Nias kita ini agar lebih maju, karena Nias punya potensi yang sangat
besar,” kata Gubernur Edy Rahmayadi yang didampingi Walikota Gunungsitoli
Lakhomizaro Zebua, Asisten Pemerintah Jumsadi Damanik, Kadis Pendidikan Sumut
Arsyad Lubis dan Kadispora Sumut Baharuddin Siagian.
Usai menjemput
menteri di Binaka, Edy Rahmayadi dan rombongan didampingi Bupati Nias Utara
Haogosochi Hulu bergerak ke Pantai Pasir Merah di Desa Ombolata Afulu,
Kecamatan Afulu, Nias Utara. Gubernur pun terkesan dengan keindahan Pantai
Pasir Merah Ombolata.
“Pantai ini
begitu indah, jarang-jarang ada pantai seperti ini, pasirnya merah di depannya
hamparan pohon-pohon kelapa. Ombaknya juga bagus, ini sangat layak jadi objek
wisata. Kita akan berupaya untuk kembangkan ini jadi objek wisata unggulan di
Sumut,” ungkap Edy.
Herman Waruwu,
Warga Desa Ombolata Afulu, juga mengharapkan dengan adanya Sail Nias dan
kedatangan Yasona Laoli serta Eko Putro Sandjojo pembangunan di Nias lebih
merata. “Sail Nias tentu berdampak secara langsung terhadap Nias secara
keseluruhan, orang-orang banyak yang datang ke sini. Bapak Gubernur dan
rombongannya datang ke sini, ini suatu kehormatan bagi masyarakat kami. Kami
berharap dengan datangnya Pak Gubernur bisa mempercepat pembangunan
infrastruktur terutama jalan. Selain itu kami juga berharap program-program
pemerintah seperti dana desa bisa sampai ke desa kami, jadi kami bisa
mengembangkan daerah kami karena Pantai Pasir Merah ini sangat layak jadi objek
wisata,” kata Herman.
Yasonna Laoly dan
rombongan dijadwalkan akan berada di Nias selama dua hari untuk menyaksikan
acara puncak Sail Nias 2019, pada 14 November. Menteri Kemaritiman Luhut Binsar
Panjaitan juga dijadwalkan akan hadir untuk menyaksikan acara puncak Sail Nias
2019, yang sudah berlangsung sejak 3 November 2019.
Acara puncak Sail
Nias sendiri akan dimeriahkan dengan 1000 penari dan atraksi terjun payung dari
Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Pelabuhan Telukdalam. Pada puncak acara
juga akan digelar penutupan Nias Pro International Surfing 2019 yang diikuti 15
negara dengan total peserta 126 orang di Pantai Sorake, Telukdalam.(Humas
Pemprovsu/Rd)