Notification

×

Iklan

Iklan




Piring,Panci,Kuali dan Gilingan Kayu Beterbangan Saat Pembersihan Lingkungan Gedung Warenhuis

13 September 2019

Medan,DP News                                          
Suasana penertiban bangunan di sekitar gedung tua Warenhuis tegang bahkan piring,panci,kualai dan gilingan kayu beterbangan dilemparkan ibu-ibu kepada para petugas Satpol PP yang merengseek masuk ke rumah.
Penghuni rumah, terutama kaum wanita berupaya menghalangi jalannya backhoe loader dengan duduk di jalan. Kembali upaya tersebut gagal, selang setengah jam dari waktu yang ditetapkan, para penghuni juga tidak mengosongkan rumah, Sofyan pun memerintahkan  petugasnya untuk mengeluarkan seluruh barang dan peralatan rumah tangga  dari dalam rumah. Tak pelak perlawanan pun terjadi, petugas pun dilempari dengan panci, piring, helm, baskom maupun gilingan kayu.
Penertiban sejumlah bangunan liar yang dilakukan Satpol PP di sekitar gedung tua Warenhuis Jalan Hindu, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat dalam rangka mendukung penataan kota yang dilakukan Pemko Medan melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang  (DPKPPR) sempat ricuh, Jumat (13/9).
Sejumlah warga yang sudah puluhan tahun mendiami bangunan melakukan perlawanan. Namun perlawanan berhasil diredam, bangunan liar pun akhirnya berhasil dirubuhkan dan diratakan dengan tanah.
Diawali dengan pembongkaran bangunan warung nasi. Selain tidak ada izin, bangunan juga didirikan di atas jalan. Tanpa kesulitan, backhoe loader berhasil merubuhkan bangunan warung nasi.Seluruh material hasil pembongkaran langsung diperintahkan Sofyan untuk diangkut dengan menggunakan truk milik Dinas PU.
Setelah itu pembongkaran diarahkan dengan bangunan lainnya, termasuk bangunan satu unit rumah yang dihuni sekitar 7 KK. Namun pembongkaran terkendala, sebab penghuni  rumah, terutama kaum ibu  menolak  untuk mengosongkan rumah tersebut. Mereka sengaja duduk di pinggir jalan untuk menghalangi backhoe loader melakukan pembongkaran. Di samping itu mereka juga sengaja meninggalkan anak-anaknya yang masih kecil didalam rumah.
Sofyan yang didampingi Camat Medan Barat Rudi Lubis selanjutnya memberi waktu setengah jam kepada penghuni rumah untuk segera mengosongkan rumah tersebut. Bukannya mengikuti, penghuni rumah justru bertahan sambil melontarkan kalimat sumpah dan makian kepada petugas Satpol PP, termasuk kepada Sofyan. 
Namun petugas  tetap saja memasuki rumah dan mengeluarkan barang yang didapat guna mempermudah proses pembongkaran. Pemilik rumah semakin panik dan menjerit-jerit sambil melontarkan kalimat makian serta menyiram petugas dengan air, termasuk santan dan air  yang sangat bau. Sebagian barang-barang dari dalam rumah berhasil dikeluarkan, Sofyan pun minta backhoe loader maju untuk merubuhkan rumah tersebut.
Lantaran masih ada sejumlah anak-anak yang bertahan di dalam rumah, pembongkaran pun urung dilakukan. Selanjutnya  Sofyan  minta kepada anggotanya untuk mengevakuasi anak-anak  agar  tidak ada yang cedera ketika pembongkaran dilakukan. Penghuni rumah dibantu sejumlah warga sekitar melakukan perlawanan sehingga sempat terjadi baku hantam tetapi petugas Satpol PP berhasil meredamnya dalam hitungan menit.
Kemudian sejumlah petugas Satpol PP berhasil memasuki rumah dan melakukan evakuasi terhadap sejumlah anak-anak.Setelah itu backhoe loader merangsek maju dan berhasil membongkar bangunan dapur. Setelah itu dilanjutkan dengan pembongkaran dinding rumah, tidak hanya menggunakan backhoe loader tetapi juga palu besar.
Kembali petugas Satpol PP berhasil meredam perlawanan penghuni rumah dan sejumlah pemuda sehingga pembongkaran kembali dilanjutkan hingga sebagian bangunan rumah hancur.
Pria berkepala plontos itu  yang masih dipenuhi emosi itu selanjutnya membakari benda-benda yang mudah terbakar dalam rumah. Setelah itu dia membawa sejumlah pemuda yang turut membantu penghuni rumah melakukan perlawanan meninggalkan lokasi sambil terus melontarkan kalimat makian. (Rd)

| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |