Jombang ,DP News
Perekonomian yang rendah membuat banyak orang tua di Desa Marmoyo,
Kecamatan Kabuh, Jombang tak mampu membelikan anak mereka ponsel pintar
untuk belajar daring.
Sehingga anak mereka belajar daring dengan menumpang di rumah yang mempunyai
ponsel pintar.
Nasib kurang beruntung itu salah satunya dialami Karin Madu Lestari (7),
siswa kelas 2 SDN Marmoyo. Sejak virus Corona mewabah Maret lalu, dia menumpang
belajar daring di rumah Sekretaris Desa Marmoyo Sumandi (36). Belajar menumpang
di rumah tetangga sudah menjadi rutinitas Karin setiap pagi.
Kebetulan anak Sumandi, Adam Muhtar, teman sekelas Karin. Rumah tersebut
juga mempunyai jaringan wifi sehingga bisa dipakai untuk belajar online. Selain
itu, Karin dan 4 temannya yang bernasib sama bisa meminjam ponsel pintar milik
Adam untuk belajar.
Ibu Karin, Karlik (41) mengatakan, sebenarnya dia sudah membelikan anaknya
ponsel pintar. Hanya saja ponsel tersebut lebih banyak dipakai anak sulungnya
yang berusia 20 tahun. Padahal dia rela menjual kambing peliharaannya untuk
membeli ponsel itu.
"Ya sempat jual kambing sama punya sedikit tabungan. Harga ponselnya
Rp 1,5 juta, kambingnya laku Rp 700 ribu," kata Ibu dua anak ini saat
menemani Karin belajar di rumah Sumandi, Jumat (24/7).
Hingga kini, Karlik belum mampu membelikan Karin ponsel pintar untuk
belajar daring. Sehingga bocah kelas 2 SD itu akan terus menumpang belajar di
rumah Sumandi.
"Kalau tidak panen kami tidak punya uang. Bapaknya (suami Karlik)
hanya buruh tani sama punya lahan sedikit. Penghasilannya tidak menentu, cuma
cukup buat makan saja," ungkapnya.(Rd/detik.com)