Medan,DP News
Plt Wali Kota Medan Ir H Akhyar
Nasution MSi sangat mengapresiasi digelarnya Lomba Baca Puisi Online dalam
rangka memperingati Hari Jadi ke-430 Kota Medan. Sebab, kegiatan ini
dinilai dapat mendorong dan memotivasi para pelaku seni, terutama puisi untuk
terus berkarya dan berkreatifitas. Soalnya Kota Medan selama ini dikenal kaya
akan seni. Kehidupan seni harus dibangkitkan kembali, karena seni merupakan roh
sebuah kota.
Apresiasi ini disampaikan Akhyar ketika menghadiri
babak final yang berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Jalan Sudirman
Medan, Selasa (21/7). Di babak final tersebut, 10 peserta yang berasal dari
seluruh Indonesia tampil membacakan puisi di hadapan dewan juri. Khusus dari
Pulau Jawa, pembacaan puisi dilakukan secara online.
Di hadapan seluruh peserta dan sejumlah pengunjung
yang menyaksikan babak final, Akhyar mengatakan, Kota Medan kaya akan seni.
Tidak hanya puisi, juga seni lainnya seperti lukis, teater, tari maupun musik.
"Melalui kegiatan ini kita ingin mendorong para seniman untuk terus
berkarya. Sebab, seni merupakan roh sebuah kota," kata Akhyar.
Lebih jauh Akhyar menjelaskan, kota-kota besar di
dunia berhasil maju dan berkembang karena seninya berjalan dengan baik sehingga
memiliki peradaban kota. Dikatakannya, umumnya kota-kota besar itu memiliki
gedung kesenian yang representatif sehingga dapat menggairahkan para pelaku
seni untuk berkarya dan berkreasi. Oleh karenanya jika Pemerintah Provinsi
Sumut menyerahkan Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU) kepada Pemko Medan, jelas
Akhyar, akan direnovasi menjadi gedung kesenian yang benar-benar representatif.
Akhyar selanjutnya mengungkapkan, digelarnya lomba
baca puisi di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota sebagai implementasi Pemko Medan
peduli dengan dunia seni. "Kita mendukung penuh para pelaku seni untuk
terus berkarya dan berkreasi sesuai dengan bidang seni yang mereka lakoni. “Silahkan
tunjukan ekspresi dan kemampuan berkesenian masing-masing. Semoga nilai-nilai
seni terus berkembang sehingga Medan kota yang kita cintai bersama ini menjadi
kota yang berkarakter," harapnya.
Di sela-sela babak final berlangsung, suasana haru sempat
menggelayuti perasaan Akhyar. Panitia lomba tiba-tiba mengeluarkan nasi
tumpeng sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan suka cita, sebab Akhyar hari
itu genap berusia 54 tahun. Didampingi Kadis Pendidikan Kota Medan Adlan
serta panitia lomba, Akhyar pun memotong nasi tumpeng yang diikuti dengan
pembacaan doa.
Lomba baca puisi online ini diikuti sekitar 122
peserta yang berasal dari seluruh Indonesia. Setelah dewan juri melakukan
penilaian ditetapkan 10 peserta masuk babak final. Adapun 10 peserta itu
berasal dari Pulau Jawa dengan jumlah 2 peserta, Medan ( 5
peserta), Binjai (1 peserta), Deli Serdang (1 peserta) serta Serdang
Bedagai (1 peserta). Setelah dilakukan penilaian, dewan juri akhirnya
menetapkan Hafizah Nur Ginting (Medan) sebagai juara pertama mendapatkan
tropi dan uang pembinaan senilai Rp 1,5 juta.
Kemudian juara kedua diraih Mawardah (Deli
Serdang) mendapatkan tropi dan uang pembinaan senilai Rp 1 juta, serta Putri
Alfia Siregar (Medan) sebagai juara ketiga mendapatkan tropi dan uang
pembinaan senilai Rp 500 Ribu. Akhyar selanjutnya membagikan langsung tropi dan
uang pembinaan kepada masing-masing pemenang seraya berpesan agar terus
berkarya untuk menghasilkan puisi-puisi terbaik. (Hot/Rd)