Jakarta,DP News
Presiden
Rusia Vladimir Putin umumkan
bahwa Rusia telah
menjadi yang pertama di dunia yang memberikan persetujuan peraturan untuk vaksin virus
Corona,Selasa(11/8).
Meski
demikian, Menteri Kesehatan Amerika Serikat (AS) Alex Azar mengatakan
bahwa AS tidak akan terpengaruh oleh klaim temuan vaksin virus
Corona pertama dari Rusia. Disebutkan Azar, AS lebih
memprioritaskan keamanan dan efektivitas dalam pengembangan vaksin.
"Intinya
bukan menjadi yang pertama dengan vaksin, intinya adalah memiliki vaksin yang
aman dan efektif untuk masyarakat Amerika dan masyarakat dunia," jelas
Azar dikutip dari ABC News.
"Kami
membutuhkan data yang transparan, dan itu harus data tahap ketiga, yang
menunjukkan bahwa vaksin itu aman dan efektif," tambah Azar.
Klaim
Rusia atas vaksin tersebut telah menimbulkan keraguan dari berbagai para ahli,
yang mengatakan bahwa negara tersebut menyetujui vaksin hanya berdasarkan data
awal yang tidak lengkap.
Selain
itu, Komisaris Food and Drug Administration (FDA) Scott Gottlieb juga
mengkritik klaim soal vaksin Rusia yang dianggap masih terlalu dini untuk
diresmikan menjadi vaksin.
"Rusia
'menyetujui' vaksin yang setara dengan data fase I mungkin merupakan upaya lain
untuk memicu keraguan atau mendorong AS untuk memaksa tindakan awal pada vaksin
kami," tulis Gottlieb dalam postingan Twitternya.
Pakar
ahli infeksi menular terkenal di AS, Dr Anthony Fauci, berharap bahwa Rusia
bisa membuktikan vaksin yang mereka produksi aman.
"Saya
berharap Rusia benar-benar telah membuktikan secara pasti bahwa vaksin itu aman
dan efektif. Saya benar-benar ragu bahwa mereka telah melakukan itu," ujar
Fauci.(Rd/detik.com)