Jakarta,DP News
Cukup mengharukan evakuasi Ibu Hawa dn anak bayinya yang terkepung banjir Bekasi.Sejumlah titik di wilayah kota Bekasi, Jawa Barat terendam banjir sejak
minggu dini hari. Sejumlah warga dievakuasi karena tingginya air, salah satunya
Ibu Hawa dan bayinya yang tinggal di Villa Jatirasa, Jatiasih, Bekasi.
Ketua RW 11 Kelurahan Jatiasih, M. Nugroho, yang terjun membantu proses
evakuasi warga Villa Jatirasa menceritakan
pengalamannya mengevakuasi Ibu Hawa dan bayinya. Ia mengatakan, Ibu Hawa
terjebak di lantai 2 rumahnya sejak semalam sehingga minta dievakuasi.
"Semalam itu kita tidak prediksi tidak secepat itu air datang, kita
cepat mengevakuasi. Hanya beberapa warga yang sudah terevakuasi. Kita nggak
tahu warga yang sakit, lumpuh, jadi itu yang kita prioritas, dan ada anak bayi.
Jadi karena waktu yang terbatas jadi baru pagi itu kita baru dapat evakuasi Ibu
Hawa. Kita keliling pakai perahu karet Basarnas, dan dia ada di lantai 2 dan
meminta tolong untuk dievakuasi," kata Nugroho ketika ditemui di Perumahan
Villa Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu (25/10).
Proses evakuasi bayi, kata Nugroho, berjalan dengan hati-hati. Dia menyebut
bayi dievakuasi dari balkon lantai 2 pada sekitar pukul 09.00 WIB.
"Kita merapat, perahu karetnya merapat ke yang dekat untuk evakuasi.
Langsung ke balkon atas," ujar Nugroho.
Nugroho juga menggunakan bak mandi bayi agar proses evakuasi anak Ibu Hawa
berjalan aman. Dia sempat menceritakan kekhawatiran sang ibu saat proses
evakuasi dari lantai 2.
"Dari Ibu Hawa tadi yang merasa takut jatuh dari ketinggian atau
bagaimana. Makanya kita evakuasi hati-hati, baik dari sang bayi maupun ibunya
sendiri," jelas Nugroho.
Bayi yang dievakuasi itu dalam kondisi sehat. Nugroho membawa bayi tersebut
ke tempat yang lebih aman dan kini sang bayi beserta ibunya mengungsi ke tempat
orang tuanya.
Mengungsi ke Kampung Lain
Sementara itu, seorang warga lainnya, Ibu Roni (43), menceritakan banjir
terjadi tengah malam sekitar pukul 00.00 WIB dan berlangsung cepat. Dalam
kondisi mati listrik, Roni bersama suami dan cucunya langsung mengungsi.
"Ke atas, ke kampung lain, ke masjid situ Baitul Mukmin. Jam 00.30
WIB-lah rapi-rapiin baju diangkutin pakai motor. Kulkas, TV, segala macam udah
lah biasa kena lagi yang penting orangnya selamat lah," kata Roni ketika
ditemui, Minggu (25/10).
Roni mengatakan banjir meluap hingga
setinggi 110 cm. Dia mengaku belum bisa mengecek barang-barang yang terkena
banjir karena pintu rumahnya terkunci akibat genangan air.
"Pintu nggak bisa dibuka ini
pintunya, masih ada airnya masuk," ujar Roni.
Roni menyebut banjir terjadi akibat
kiriman dari Kali Cileungsi. Dia mengatakan tidak terjadi hujan sama sekali
saat kejadian.
"Banjir kiriman ya, dari Bogor atau
Cileungsi, dari sono ke sini. Jadi nggak hujan cuma mendung-mendung sampai
sekarang nggak hujan," jelasnya.
Untuk diketahui, sejumlah wilayah di Kota
Bekasi terendam banjir pada Sabtu (24/10) malam. Banjir terjadi akibat luapan
kali Bekasi.
Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota
Bekasi, Hendra mengatakan, ada tujuh wilayah di Bekasi yang terendam banjir.
Ketujuh wilayah itu adalah Villa Jati Rasa, Nusa Indah, Villa Nusa Indah,
Pondok Gede Permai, Kartini, Teluk Pucung, dan Kemang Ifi.
"(Villa Jati Rasa) tinggi (banjir)
sekitar 190-anlah. (Villa Nusa Indah) tadi 150," katanya.(detiknews/Rd)