Medan,DP News
Wali Kota Medan Bobby Nasution secara resmi membuka Musrenbang RPJMD Kota Medan Tahun 2021-2026 di Hotel Santika Dyandra Medan, Rabu (16/6).
Dalam Musrenbang RPJMD tersebut Bobby Nasution menginstruksikan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus mampu menjabarkan lima program prioritas yang telah ditetapkan.Kelima program prioritas tersebut diantaranya yang pertama ialah bidang kesehatan. Bobby Nasution ingin agar OPD terkait dapat mendeteksi apa yang menjadi permasalahan mendasar di bidang kesehatan.
"OPD harus tau apa yang menjadi permasalahan mendasar selama ini apakah masalah sarana dan prasaran ataupun SDM nya, jangan buang anggaran yang tidak perlu, belanja harus fokus terhadap faskes yang kita miliki."kata Bobby Nasution.
Selanjutnya yang kedua ialah di bidang infrastruktur jalan. Bobby Nasution telah menargetkan perbaikan jalan berlubang harus dapat diselesaikan dalam jangka waktu dua tahun dengan tetap memperhatikan kualitas pembangunan jalan tersebut.
"Saya minta untuk pengadaan perbaikan infrastruktur jalan harus menggunakan e-katalog, jangan sampai dikerjakan oleh sembarangan orang lagi, harus betul-betul diperhatikan kualitas pembangunannya, jangan baru diperbaiki sudah rusak kembali."tegas Bobby Nasution.
Selanjutnya lagi yang ketiga terkait dengan permasalahan banjir di kota Medan, Bobby Nasution menerangkan Pemko Medan bersama dengan BWS Sumatera II telah sepakat untuk melakukan normalisasi terhadap tiga sungai yang melintasi kota Medan diantaranya Sungai Badera, Sungai Babura dan Dungai Deli.
Selain itu juga mengoptimalkan pembangunan drainase perkotaan. Bobby Nasution ingin agar setiap pembangunan drainase harus jelas kemana arah aliran alir mengalir, jangan sampai terjadi genangan air di drainase.
"Pengerjaan drainase harus dimulai dengan perencanaan teknis, setelah itu baru dilakukan pembangunan fisik sehingga memberikan efek yang besar untuk mengurangi titik genangan."jelas Bobby Nasution.
Sementara itu yang keempat bidang kebersihan. Pemko Medan telah menargetkan akan menggunakan sistem sanitafy landfiil sebagai tempat pembuangan akhir sampah serta lebih memperkuat regulasi untuk menarik investor yang ingin mengelolah sampah di Kota Medan.
Sedangkan yang kelima di bidang ekonomi, Bobby Nasution ingin agar permasalahan ekonomi ditengah pandemi covid-19 dapat segera diselesaikan, sebab yang paling terimbas di masa saat ini adalah pelaku UMKM. Karena itulah Bobby Nasution ingin agar pelaku UMKM mendapat tempat dan sarana sehingga mereka dapat kembali bangkit.
"Kita harus bisa menjadi market bagi pelaku UMKM, caranya saya minta mulai dari Kecamatan, Dinas, dan di Kantor Wali Kota Medan sendiri makan dan minumnya harus menggunakan produk dari pelaku UMKM yang ada."ujarnya.
"Selain itu setiap Kelurahan juga harus bisa melihat potensi UMKM yang ada di wilayahnya untuk dapat dikembangkan sehinga nantinya setiap Kecamatan dapat mengurusi UMKM nya mulai dari hulu hingga hilir."lanjut Bobby Nasution.
Untuk mewujudkan kelima program prioritas tersebut, Bobby Nasution menyadari perlunya anggaran yang besar, karena itu Boby Nasution ingin adanya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui digitalisasi.
"Setiap OPD yang menerima pendapatan daerah harus paham metode digitalisasi untuk menutup kebocoran PAD."pungkasnya.
Sementara itu Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim,SE mengatakan musrenbang RPJMD Kota Medan tahun 2021-2026 masih dilakukan ditengah pandemi covid-19. Kondisi ini tentunya berdampak terhadap sasaran pembangunan. Oleh sebab itu pemulihan ekonomi dan pemanfaatan teknologi menjadi prioritas utama untuk mendukung pembangunan dan peningkatan SDM.
Selain itu, Hasyim juga menilai RPJMD ini sangat strategis untuk merencanakan pembangunan dalam kurun waktu lima tahun kedepan. Oleh karena itu diharapkan segenap pemangku kepentingan yang mengikuti musrenbang RPJMD ini selama dua hari kedepan dapat memberikan masukan yang baik demi kesejahteraan masyarakat kota medan.
"Selain itu seluruh OPD juga harus mampu mengakomodir visi misi Wali Kota Medan yang dijabarkan kedalam rencana kerja, Kami dari DPRD juga akan melakukan pengawalan guna mendukung terwujudnya kota Medan yang maju, berkah dan kondusif."kata Hasyim.
Musrenbang ini juga dihadiri Wakil Wali Kota Medan, H. Aulia Rachman, Ketua TP PKK Kota Medan, Ny. Kahiyang Ayu M. Bobby Afif Nasution, dan Wakil Ketua I TP PKK Kota Medan, Ny. Shaula Arindianti Aulia Rachman, Staf Ahli Gubsu Bidang Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur dan Pemberdayaan Masyarakat, Kaiman Turnip, Sekda Kota Medan, Wiriya Alrahman, unsur Forkopimda Kota Medan, para Pimpinan OPD dan Camat di lingkungan Pemko Medan, akademisi, pimpinan perbankan dan juga pimpinan BUMD.(rd)
"Pengerjaan drainase harus dimulai dengan perencanaan teknis, setelah itu baru dilakukan pembangunan fisik sehingga memberikan efek yang besar untuk mengurangi titik genangan."jelas Bobby Nasution.
Sementara itu yang keempat bidang kebersihan. Pemko Medan telah menargetkan akan menggunakan sistem sanitafy landfiil sebagai tempat pembuangan akhir sampah serta lebih memperkuat regulasi untuk menarik investor yang ingin mengelolah sampah di Kota Medan.
Sedangkan yang kelima di bidang ekonomi, Bobby Nasution ingin agar permasalahan ekonomi ditengah pandemi covid-19 dapat segera diselesaikan, sebab yang paling terimbas di masa saat ini adalah pelaku UMKM. Karena itulah Bobby Nasution ingin agar pelaku UMKM mendapat tempat dan sarana sehingga mereka dapat kembali bangkit.
"Kita harus bisa menjadi market bagi pelaku UMKM, caranya saya minta mulai dari Kecamatan, Dinas, dan di Kantor Wali Kota Medan sendiri makan dan minumnya harus menggunakan produk dari pelaku UMKM yang ada."ujarnya.
"Selain itu setiap Kelurahan juga harus bisa melihat potensi UMKM yang ada di wilayahnya untuk dapat dikembangkan sehinga nantinya setiap Kecamatan dapat mengurusi UMKM nya mulai dari hulu hingga hilir."lanjut Bobby Nasution.
Untuk mewujudkan kelima program prioritas tersebut, Bobby Nasution menyadari perlunya anggaran yang besar, karena itu Boby Nasution ingin adanya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui digitalisasi.
"Setiap OPD yang menerima pendapatan daerah harus paham metode digitalisasi untuk menutup kebocoran PAD."pungkasnya.
Sementara itu Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim,SE mengatakan musrenbang RPJMD Kota Medan tahun 2021-2026 masih dilakukan ditengah pandemi covid-19. Kondisi ini tentunya berdampak terhadap sasaran pembangunan. Oleh sebab itu pemulihan ekonomi dan pemanfaatan teknologi menjadi prioritas utama untuk mendukung pembangunan dan peningkatan SDM.
Selain itu, Hasyim juga menilai RPJMD ini sangat strategis untuk merencanakan pembangunan dalam kurun waktu lima tahun kedepan. Oleh karena itu diharapkan segenap pemangku kepentingan yang mengikuti musrenbang RPJMD ini selama dua hari kedepan dapat memberikan masukan yang baik demi kesejahteraan masyarakat kota medan.
"Selain itu seluruh OPD juga harus mampu mengakomodir visi misi Wali Kota Medan yang dijabarkan kedalam rencana kerja, Kami dari DPRD juga akan melakukan pengawalan guna mendukung terwujudnya kota Medan yang maju, berkah dan kondusif."kata Hasyim.
Musrenbang ini juga dihadiri Wakil Wali Kota Medan, H. Aulia Rachman, Ketua TP PKK Kota Medan, Ny. Kahiyang Ayu M. Bobby Afif Nasution, dan Wakil Ketua I TP PKK Kota Medan, Ny. Shaula Arindianti Aulia Rachman, Staf Ahli Gubsu Bidang Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur dan Pemberdayaan Masyarakat, Kaiman Turnip, Sekda Kota Medan, Wiriya Alrahman, unsur Forkopimda Kota Medan, para Pimpinan OPD dan Camat di lingkungan Pemko Medan, akademisi, pimpinan perbankan dan juga pimpinan BUMD.(rd)