“Saya menjumpai Bapak Gubernur, menyampaikan persoalan di Kota Medan, kalau rujukan dari kabupaten/kota lain dan provinsi tidak dibatasi, rumah sakit yang ada di Medan bisa kolaps,” ucapnya.
Bobby mengatakan, Gubsu pun merespons dengan baik. Beberapa hari kemudian dalam Rakor yang dihadiri kepala daerah se-Sumut, Gubsu meminta jika memang belum perlu, Pemkab/Pemko lain jangan memberikan rujukan pasien Covid-19 ke rumah sakit di Medan.
Prioritas kedua, sebagaimana keinginan masyarakat Medan, adalah pembenahan infrastruktur. Hal ini untuk menghilangkan citra buruk Medan yang sering dikatakan kota seribu lubang.
“Kami, Pemko Medan, menargetkan dalam waktu dua tahun, jalan-jalan yang di bawah kewenangan Pemko Medan, bisa selesai, bisa mulus. Ini target kami. Kami juga selalu mengatakan, dua tahun mulus, namun jangan dua tahun tiga bulan rusak lagi. Artinya, cepat boleh, kualitas harus tetap kita jaga,” ungkapnya.
Bobby juga menyampaikan, program prioritas yang ketiga adalah penyelesaian masalah banjir. Untuk mengatasi persoalan yang juga sering dikeluhkan masyarakat ini, perlu juga dilakukan kolaborasi. Bukan hanya antar OPD Pemko Medan, tapi juga kabupaten/kota lain, Pemprovsu, pemerintah pusat, dan paling utama juga berkolaborasi dengan masyarakat.
Program keempat, lanjut Bobby, adalah kebersihan. Saat ini, pengelolaan persampahan telah dialihkan kepada kecamatan. Hal ini dilakukan untuk lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat juga membuat pengelolaan persampahan menjadi lebih efektif, efisien, dan optimal.
Bobby mengatakan, Gubsu pun merespons dengan baik. Beberapa hari kemudian dalam Rakor yang dihadiri kepala daerah se-Sumut, Gubsu meminta jika memang belum perlu, Pemkab/Pemko lain jangan memberikan rujukan pasien Covid-19 ke rumah sakit di Medan.
Prioritas kedua, sebagaimana keinginan masyarakat Medan, adalah pembenahan infrastruktur. Hal ini untuk menghilangkan citra buruk Medan yang sering dikatakan kota seribu lubang.
“Kami, Pemko Medan, menargetkan dalam waktu dua tahun, jalan-jalan yang di bawah kewenangan Pemko Medan, bisa selesai, bisa mulus. Ini target kami. Kami juga selalu mengatakan, dua tahun mulus, namun jangan dua tahun tiga bulan rusak lagi. Artinya, cepat boleh, kualitas harus tetap kita jaga,” ungkapnya.
Bobby juga menyampaikan, program prioritas yang ketiga adalah penyelesaian masalah banjir. Untuk mengatasi persoalan yang juga sering dikeluhkan masyarakat ini, perlu juga dilakukan kolaborasi. Bukan hanya antar OPD Pemko Medan, tapi juga kabupaten/kota lain, Pemprovsu, pemerintah pusat, dan paling utama juga berkolaborasi dengan masyarakat.
Program keempat, lanjut Bobby, adalah kebersihan. Saat ini, pengelolaan persampahan telah dialihkan kepada kecamatan. Hal ini dilakukan untuk lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat juga membuat pengelolaan persampahan menjadi lebih efektif, efisien, dan optimal.
Terakhir, program prioritas kelima adalah memberdayakan pelaku UMKM dengan mengetengahkan kuliner Medan yang beragam dan terkenal lezat yang dipadukan dengan program pembenahan kawasan heritage Kesawan.
Acara penutupan Rakerda PKS Medan ini berlangsung lancar dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pada bagian akhir acara, PKS juga memberikan cendera mata kepada Wali Kota Medan.(rd)
Acara penutupan Rakerda PKS Medan ini berlangsung lancar dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pada bagian akhir acara, PKS juga memberikan cendera mata kepada Wali Kota Medan.(rd)