Silvia,pedagang pakaian di Jalan Gedung Arca pun menangis melihat tenda jualannya diangkut petugas Kecamatan Medan Kota.Pasalnya, saat Silvia hendak membuka dagangannya sekitar pukul 12.00 WIB, ia melihat tendanya sudah diangkut petugas kecamatan dan kelurahan tanpa ada surat pemberitahuan.
"Tadi saya baru sampai bawa dagangan, saya lihat tenda saya sudah di bongkar dan diangkut tidak tahu dikemanakan tenda saya itu dan tenda milik dia orang teman saya.Kami disini jualan untuk cari makan karena pemerintah pun nggak ada nanggung biaya hidup kami," jelasnya,Sabtu(6/11).
Silvia merasa heran, kalau ada penertiban pedagang, kenapa cuma tiga tenda saja yang dibuka dan yang lain dibiarkan begitu saja.
"Pedagang yang jualan di dekat saya juga tinggalkan tendanya, tapi kenapa tidak sekalian diangkut.Kenapa cuma tenda saya diangkut. Seharusnya kalau mau menertibkan harus rata, jangan pilih kasih. Ini selalu saya dan dua orang teman saya yang selalu ditertibkan.Tenda saya yang ambil sama Pak Camat Medan Kota, ngambil tenda kami.Ini yang kedua besi-besi tenda kami diambil dan mungkin ini tidak dikembalikan lagi.Tadi saya tanya ke pak Camat di kantornya, kemana tenda saya, tapi dibilangnya tidak ada tenda disini dan tempatnya bukan disini. Silvia pun merasa ada pilih kasih padahal banyak pedagang yang jualan di trotoar yang dibiarkan saja sama pak Camat Medan Kota.Tadi pun saya dituduh pedagang paling bandal sama bapak itu (Camat)," katanya sambil meneteskan air mata.
Sementara itu,di lapangan masih ada pedagang lain yang berdagang di trotoar Jalan Gedung Arca dengan membuat tenda di atas trotoar sehingga diduga ada pilih kasih.
Hingga berita ini ditayangkan, Camat Medan Kota Chairunisa belum berhasil di konfirmasi.(rd)
