Elfanda Ananda/Dok |
Pengamat Kebijakan Publik Elfanda Ananda menilai apa yang dilakukan Pansel Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama yang akhirnya mengeluarkan pengumuman seleksi kepala dinas tersebut patut diberikan apresiasi untuk sementara ini. Sebab, kerja tim seleksi sejak awal diragukan untuk bertindak objektif dan transparan. Berbagai pihak merasa pesimis karena jabatan ini merupakan otoritas kepala daerah untuk memutuskannya. Diragukan objektivitasnya karena seperti biasanya tim seleksi jabatan kepala dinas lebih dari sekedar formalitas atau sudah ada titipan. Sedangkan transparansi biasanya akan bermasalah dengan tertutupnya tim seleksi terhadap hasil yang diperoleh.
Kenapa untuk sementara ini patut diberikan apresiasi, paling tidak pengumuman tersebut mencerminkan adanya proses seleksi dan ada calon yang diusulkan dari masing masing kepala dinas ada tiga calon,ujar Elfanda saat dimintai tanggapannya, Kamis (30/12) siang.
Publik juga kata Elfanda bisa memberikan tanggapan atas calon yang diusulkan termasuk memberikan saran dan masukan termasuk jejak rekam dari kandidat yang ada.Tentunya, ini menjadi proses yang terbuka dimana siapa saja yang tahu, kenal dan pernah berhubungan dengan para calon baik pengalaman positif maupun negatif bisa memberikan masukan pada kepala daerah agar mendapatkan calon yang baik atau paling tidak punya permasalahan yang lebih kecil.
Kepala dinas menjadi salah satu instrumen dalam menjalankan visi misi daerah agar nantinya dapat terwujud. Kepala dinas adalah anak buahnya kepala daerah dalam membantu tugas tugas kepala daerah untuk mewujudkan apa yang dijanjikannya saat Pilkada.Untuk mewujudkan mimpi kepala daerah tersebut tentunya orang yang dipilih harus sesuai dengan harapan kepala daerah dan publik sebagai penerima manfaat.
Harusnya,kata Elfanda tim seleksi membuka ruang untuk menggelar tanya jawab dari calon yang mereka umumkan untuk mendapat respon publik.Sebab, calon tersebut tentu banyak berhubungan dengan berbagai pihak yang bisa saja mendapat respon positif maupun negative. Apalagi, tim seleksi yang paling tahu secara detail penilaian seleksi yang dilakukan serta sisi kepatutan dan kepantasan calon tersebut.
Kita harus dorong juga Walikota membuka ruang kepada pubik baik secara langsung maupun lewat surat untuk merespon calon tersebut. Diharapkan, keputusan pilihan walikota,paling tidak berdasarkan pertimbangan yang telah matang dari berbagai aspek untuk masing masing kepala dinas sebanyak tiga orang tersebut,kata Elfanda.(rd)