Foto: Petugas Sedang Suntik Vaksin Kepada Salah Seorang Lansia/TS |
Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Medan telah meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tracing cepat apabila ditemukan kasus covid-19 dalam mencegah varian Omicron masuk ke Kota Medan.
"Meskipun kita belum bisa memeriksa apakah itu varian Omicron atau tidak, namun begitu kita tahu dia positif. Langsung kita periksa siapa yang kontak erat dengan pasien, kita tidak ingin kecolongan, dan selama menunggu hasil pemeriksaan selesai, pasien dan orang-orang terdekat yang di tracing dengan pasien wajib menjalani isolasi.Ini langkah dan upaya yang kita lakukan saat ini"kata Kadis Kesehatan dr Taufik Ririansyah saat ditanyai tentang antisipasi virus Omicron,Jumat(7/1).
Disamping itu, lanjutnya lagi, Dinkes juga telah menyiapkan tempat isolasi terpusat (isoter) apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.
"Kita siapkan semuanya termasuk isoter saat ini sudah kita siagakan, jangan sampai 1x24 jam pasien yang positif tidak diisolasi, nanti malah akan semakin banyak yang harus kita tracing, kita ingin meminimalisir penyebaran dengan melakukan tracing secara cepat, jadi respon time kita harus cepat."jelasnya.
Sebagaimana diketahui,seorang kru pesawat kargo saat ini sedang dirawat di RS Royal Prima yang diduga terinfeksi virus Omicron.Sejauh ini bel bisa dipastikan karena sampel masih diperiksa di Balitbangkes Kemenkes.
Selain melakukan pencegahan dengan cara testing dan tracing, Dinkes juga terus berupaya mempercepat vaksinasi covid-19 bagi masyarakat kota Medan khususnya vaksinasi bagi para lansia sehingga tercipta herd immunity.
Taufik Ririansyah menyebutkan hingga saat ini jumlah lansia yang sudah divaksin sebanyak 53.79% dari target 60% yang harus dicapai. Oleh sebab itu, dirinya telah mengambil langkah cepat agar dapat melakukan vaksinasi para lansia salah satunya dengan mendatangi langsung rumah warga.
"Ke depan kita juga akan berkolaborasi dengan Disdukcapil untuk mendata lansia kita. Sehingga kita dapat melakukan vaksin berdasarkan by name by addrees."ungkapnya.