Foto: Sungai Badera Yang Bakal Dinormalisasi Untuk Mengantisipasi Banjir Kota Medan./Tumpal |
Medan,DP News
Normalisasi Sungai Bedera menembus dua wilayah yakni Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang.Khusus di Medan dimulai dari aliran di kawasan Jalan Gatot Suboroto sampai pertemuan dengan jalan tol Jalan Asrama. Sedang di Deliserdang mulai dari pertemuan dengan jalan tol itu ke arah hilir sepanjang 1 km.
Sementara itu,untuk pembebasan lahan di wilayah Medan,Pemko Medan menganggarkan Rp45 miliar dari total anggaran Rp75 biaya pembebasan di Kota Medan masih kekurangan Rp30 miliar. Sedangkan untuk wilayah Deliserdang diperkirakan membutuhkan anggaran pembebasan lahan sebesar lebih kurang Rp11 miliar.
"Inilah masih kita minta kepada BWSS untuk menambah anggarannya untuk pembebasan lahan. Dan itu sudah disanggupi BWSS. Kita optimis pada tahun 2022 ini proses pengadaan lahan sekaligus pembangunan fisik sudah bisa dimulai dan diselesaikan,"ujar Kepala Bappeda Medan Benny Iskandar saat ditanyai, Kamis(5/1).
Normalisasi Sungai Bedera yang merupakan salah satu upaya menangani banjir di Medan.Normalisasi ini dapat terwujud setelah Walikota Medan M Bobby Nasution Bobby Nasution dengan gigih menjalin ikatan kolaborasi dengan Badan Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Normalisasi Sungai Bedera menjadi program bersama Pemko Medan dengan Kementerian PUPR.Penetapan lokasi normalisasi Sungai Bedera sudah dilakukan, kemudian akan dilanjutkan dengan appraisal atau penilaian. Sedangkan untuk konstruksi sudah dianggarkan oleh Kementerian PUPR melalui BWSS II," sebutnya.
Normalisasi Sungai Bedera ini akan mereduksi banjir sekitar kawasan Perumnas Helvetia dan Kawasan Helvetia Pantai Timur dan Barat sampai ke Jalan Amal Luhur dan sekitarnya.(TS/rd)