Foto: Tanam Cabai di Desa Hutapaung Kecamatan Pollung,Senin(7/3)/Erwin |
Petani cabai di Desa Hutapaung, Kecamatan Pollung sempat syok dan hampir patah semangat begitu harga cabai anjlok di pasaran.Tapi kini sudah semangat kembali karena harga cabai sudah semakin 'pedas'.Sempat anjilok Rp5.000 per kg tapi saat ini sudah kembali 'pedas' mencapai Rp 40 per kg.
Salah seorang petani cabai,M Lumban Gaol mengaku sempat mengalami syok saat harga cabai anjlok dengan harga mencapai harga terendah yakni Rp5000-Rp10.000/Kg. Tetapi dia bersyukur karena belakang ini harga cabai telah mengalami kenaikan sampai kisaran Rp40.000/Kg.
Lumban Gaol menuturkan anjloknya harga cabai dipengaruhi masuknya produk dari luar daerah juga akibat pandemi.Tapi saya yakin kualitas cabai ini tidak kalah dengan produksi cabai luar daerah.
Ditemui di lahan pertaniannya,Senin (07/03), Lumban Gaol menjelaskan dirinya fokus menanam cabai. Tanaman cabai milik Bapak Lumban gaol tumbuh subur serta berukuran besar karena menurutnya dia merawat tanamannya dengan baik.
Dia menjelaskan ketika nutrisi tanaman itu diberikan secara berimbang, maka secara otomatis kualitas produksi dan kualitas bobot buah akan jauh lebih bagus.
"Dan Untuk menghindari gangguan hama, teruslah kontrol tanaman cabe secara berkala sampai panen sekitar 4-5 bulan kemudian," ujar bapak Lumban Gaol.
Naiknya kembali harga cabai mulai dirasakan para petani sehingga Lumban Gaol dan petani lainnya mengaku kembalikan menanami cabai mengingat permintaan cabai bakal meningkat bulan mendatang.
Sebagaimana diketahui,sektor pertanian merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat Desa Hutapaung Utara, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan.
Sebagian besar masyarakat di sana memanfaatkan lahannya untuk bertani seperti padi, sayuran, buah buahan dan sejenisnya. Meskipun banyak proses dalam merawat tanaman, masyarakat di sana tetap semangat dalam bekerja.(Erwin)