Foto: Pesta Perak 25 Tahun Gereja Inkulturatif, Pesta Pelindung Paroki dan Dedikasi Altar di Gereja Katolik St. Mikhael Pangururan, Kamis ( 29/9) dihadiri Uskup Agung Medan diwakili Vikaris Efiskopal St. Thomas Rasul Samosir Ambrosius Nainggolan/hen
Samosir,DP New
Pesta Perak 25 Tahun Gereja Inkulturatif, Pesta Pelindung Paroki dan Dedikasi Altar di Gereja Katolik St. Mikhael Pangururan, Kamis ( 29/9) dihadiri Uskup Agung Medan diwakili Vikaris Efiskopal St. Thomas Rasul Samosir Ambrosius Nainggolan.
Menurutnya,bangunan yang ada saat ini tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Kabupaten Samosir sehingga iedatangan Bupati Samosir Vandiko T Gultom jangan dianggap sebagai pribadi, melainkan tanda kedatangan negara yang tetap menyertai jemaat dan masyarakatnya.
Paroki Pangururan merupakan kebanggaan yang nampak dari arsitektur gereja yang inkulturatif. Arsitektur Inkulturatif bukan hanya kebanggaan Katholik saja, tapi juga bagi jemaat lain, ada kebanggaan tersendiri atas berdirinya gereja tersebut.
Pembangunan dan pemberkatan Goa Maria untuk lebih mendekatkan mendekatkan diri dengan Tuhan melalui doa. Lebih mementingkan kemuliaan peribadatan.Tidak melarang berfoto, tetapi harus lebih dahulu berdoa karena bangunan tersebut bukan hanya hiasan, tambah Ambrosius.
Dalam perjalanan 25 tahun Gereja inkulturatif, bupati mengajak seluruh umat melayani Tuhan dengan perwujudan saling mengasihi dan melayani sesama. Menjadikan gereja tempat memuji, memuliakan Tuhan.
Vandiko mengatakan Pemkab. Samosir akan membantu pembangunan gereja Khatolik Inkulturatif Paroki St. Mikhael Pangururan. Bupati menilai bahwa umat Khatolik tetap bersinergi dengan Pemkab Samosir baik dalam menjaga kerukunan umat, sosialisasi program pemerintah serta dengan bangunan yang penuh citra budaya, membantu Pemkab Samosir melestarikan kebudayaan.
Turut hadir Provinsial Capusin Medan, Pastor Selektinus Manalu, Pastor Paroki Pangururan, Masseo Sitepu, Biarawan/i dan Jemaat Khatolik St. Mikhael Pangururan.(hen/r)