Foto: Kantor Bupati Toba/Dok |
Ajang F1H20 yang bertaraf internasional akan digelar pertama kali di Toba, maka kita jangan juga hanya jadi penonton. Untuk itu,UMKM Toba harus bisa menyediakan apa yang bisa dibawa wisatawan dari Toba ini. Dan UMKM harus lebih kreatif, kita harus bisa pastikan wisatawan pulang dari sini bawa kopi karena kopi merupakan produk unggulan Toba.
Butuh 100 ton kopi untuk even ini nantinya, apalagi yang bisa kita sediakan? Jangan jadi penonton kita, saya tidak tertarik dengan evennya, namun saya lebih tertarik dengan efek dari even ini karena pasti luar biasa bagi kita.
Demikian dengan beras unggul yang bisa dijual, tenun, dan bahkan produk lainnya agar dikemas dengan membawa nama Toba.
"Kaus, gantungan kunci, dan aksesoris lain dengan motif F1H20 Lake Toba, Ini kesempatan kita cari uang, maka mari bekerjasama. Yang tidak punya ijin mari urus ijin. Sekarang mudah, dengan keuntungan menggunakan e-catalog dalam pemasaran namun, yang terdaftar di e-catalog harus ada ijin usaha.Kita dorong semua jenis produk UMKM masuk ke e-catalog.
Bupati sempat singgung bahwa di Toba yang saat ini telah menjadi kawasan wisata super prioritas, UMKM kita masih sebanyak 2049 UMKM dan yang berjalan paling 600.
Untuk mendapatkan permodalan, Bupati Poltak Sitorus juga mengatakan tidak akan diproses apabila tidak ada ijin. Sekarang menjalankan usaha harus bisa berfikir profesional, pun mengurus ijin harus melampirkan kepesertaan BPJS kesehatan,"kata Bupati Poltak Sitorus dalam pembahasan perizinan ODS-RBA, Rabu(12/10) di Balige didampingi Kadis PTMSP-TK Reguel Hasadaan.
Tanda Hutahaean/Redaksi