Foto: Sekretaris Fishub Medan Suriono Saat Menerima Unjuk Rasa Driver Ojol Grab, Rabu(12/10) /Tumpal S |
Munculnya aksi unjuk rasa driver Ojol Grab mendesak agar pembagian bantuan diserahkan saja kepada pihak manajemen Grab agar tidak terjadi seperti sekarang ini, ada yang dapat dan ada pula tidak dapat padahal sudah terdata.
Mengenai prodedur,Suriono mengatakan pihaknya menerima daftar nama pengemudi ojol roda dua langsung dari pihak perusahaan ojol dan daftar nama tersebut dikembalikan ke kecamatan sesuai kecamatan masing-masing untuk didata kembali oleh Kepling masing-masing untuk mengetahui benar tidaknya data sesuai KK dan KTP.
"Pihak Dinas Perhubungan Medan hanya menerima data yang sesuai dari kecamatan yang sudah diverifikasi dan diteruskan ke Bank Sumut" ujar Suriono saat ditanyaibusai menerima aspurasi orngunjuk rasa,Rabu(12/10).
Di pihak lain,penerima bantuan subsidi tersebut yakni driver ojek online (Ojol), becak bermotor (Betor) dan angkutan umum sebanyak 17.229 orang dengan bantuan subsidi berupa uang tunai sebesar Rp.600.000 untuk tiga bulan ke depan.
Puluhan pengemudi roda dua ojek online grab mendatangi kantor dinas perhubungan kota medan mempertanyakan bantuan terdampak kenaikan BBM yang dianggarkan dari APBD Kota medan. Bantuan yang diberikan Walikota Medan khusus kepada pengemudi ojol warga Kota Medan.(12/10).
Sebelum meninggalkan kantor Dishub Medan, para driver ojol menginginkan agar sebaiknya manajemen saja yang membagikan bantuan sehingga gga tidak serumut sekarang ini.Sebab, ada sudah terdafytapi tidak masuk data di Bank Sumut.
Pengemudi ojol menuturkan bahwa namantaada tertera dalam daftar yang dikeluarkan Bank Sumut dan diterima dari kepala lingkungan.Perku dipetegas makanya mendatangi Dinas Perhubungan mempertanyakan di mana nama saya tertera dan terdaftar di bantuan kemudian saya pergi ke bank Sumut mau mencairkan bantuan tersebut, sesampainya di bank Sumut pihak bank mengatakan harus ada surat pengantar dari Dnas Perhubungan baru bisa di cairkan.
Tumpal/Redaksi