 |
| Foto: Humas USU Amelia Meutia |
Menanggapi pernyataan sikap Cipayung Plus tersebut katanya pihak Universitas Sumatera Utara (USU) akan segera melakukan revisi jadwal perkuliahan yang dilaksanakan pada hari libur Minggu terhadap mahasiswa yang mengambil perbaikan kartu rencana studi (PKRS) atau peserta mahasiswa MKWU.
Demikian dikatakan Humas USU Amelia Meutia kepada wartawan,Jumat (11/11) ketika dihubungi melalui WhatsApp telepon selulernya.
Menurutnya, revisi jadwal perkulian di libur Minggu kepada mahasiswa MKWU, setelah dilakukan konfirmasi bersama dengan Direktur Pengembangan Pendidikan Universitas Sumatera Utara kemarin,ujar Amelia
Selain itu juga, katanya, revisi ini dilakukan guna mempertimbangkan beberapa hal, termasuk jadwal ibadah di hari Minggu.
"Kemungkinan jadwal perkuliahan mahasiswa perbaikan kartu rencana studi bagi peserta mahasiswa MKWU akan dibuat di hari Sabtu saja."jelasnya.
Sebelumnya Cipayung Plus Kota Medan terdiri- dari beberapa organisasi diantaranya KAMMI Medan, GMNI Kota Medan, PMII Kota Medan, PMKRI Medan dan HIMMAH yang ditandatangani masing- masing ketuanya, meminta tuntutan 2 poin.
Kedua point' yang di minta tersebut, pertama, meminta ,Kemendikbudristek agar memanggil dan menindak Rektor USU yang dinilai membuat kebijakan yang menimbulkan polemik.
Kedua, Rektor USU agar mempertanggungjawabakan serta mencabut surat edaran yang dikeluarkan pihak universitas Sumatera Utara karena menimbulkan polemik intoleransi serta diskriminasi.
Adapun mata kuliah MKWU yang perkuliahannya diadakan Sabtu dan Minggu adalah sebanyak sepuluh mata kuliah.
Kesepuluh mata kuliah MKWU, diantaranya, hukum adat, hukum humaniter, hukum ekonomi dan perdagangan internasional, hukum telemetika/ cyber law komunikasi lintas budaya,basis data dan, praktikum,creatiive ok writing,media digital and literacy,teknik- teknik public relation dan advanced speaking public and media speaking. Syaiful/Redaksi
