Foto: Proyek PLTA Asahan 3 Sedang Dikerjakan/Dok |
Manager PLTA Asahan 3 Agil Darmawan sampaikan kendala yang dihadapi dalam pembangunan PLTA Asahan diantaranya ketidaksepakatan beberapa masyarakat pemilik lahan dengan harga penggantian wajar yang ditetapkan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).
Sesuai ketentuan pembebasan lahan yang berlaku katanya, proses pembebasan lahan telah dialihkan melalui mekanisme konsinyasi ke Pengadilan Negeri Asahan.Namun dalam praktiknya di lapangan, beberapa pemilik lahan masih belum bersedia memberikan akses masuk ke lahan tersebut.
Berkenaan dengan hal tersebut, dirinya meminta dukungan dari Pemerintah Kabupaten Asahan terkait kegiatan Pembangunan PLTA Asahan 3 serta dukungan langsung dari pihak desa untuk mendampingi dan memberikan penjelasan ke masyarakat agar proses pengadaan tanah dan persiapan daerah lintasan jalur transmisi dapat segera direalisasikan.
Agil menguraikan perkembangan Asahan 3 Hydroelectric Power Plant (HEPP) Project yang berlokasi di Kecamatan Aek Songsongan.Selanjutnya Agil mengatakan pembangunan PLTA Asahan 3 yang ditargetkan selesai pada bulan Maret 2024, sampai saat ini progres pekerjaan sudah mencapai 67%.
Menanggapi hal itu,Bupati Asahan H Surya, Selasa(14/11) berjanji akan membantu PLTA Asahan 3 untuk mencari solusi dari kendala tersebut, karena ini merupakan program nasional dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Kabupaten Asahan terkhusus kepada masyarakat yang berdomisili di sekitar PLTA tersebut.Yusa/Redaksi