Screenshot |
Bibit Siklon Tropis 93SBibit Siklon Tropis 93S terbentuk di Samudera Hindia sebelah barat daya Bengkulu, tepatnya di 9.6LS dan 92.4BT dengan kecepatan angin maksimum mencapai 30 knots (55 km/jam) dan tekanan udara minimum di pusatnya sekitar 1003 hPa.
Sistem Bibit Siklon 93S bergerak ke arah Baratdaya-Barat menjauhi wilayah Indonesia dengan kemungkinan untuk berkembang menjadi sistem siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori Sedang.
Pihak BMKG Jumat(4/12) merelis dampak tidak langsung dalam 24 jam ke depan dari keberadaan Bibit Siklon Tropis 93S ini terhadap kondisi cuaca di Indonesia adalah :
Tinggi Gelombang 1.25 - 2.5 meter (Moderate):
Perairan timur Kepulauan Simeulue hingga Kepulauan Mentawai,Perairan barat Lampung
Teluk Lampung bagian selatan Selat Sunda bagian selatan
Tinggi Gelombang 2.5 - 4.0 meter (Rough Sea):
Perairan utara Sabang,Perairan barat Aceh
Perairan barat Kep.Simeulue hingga Kepulauan Mentawai,Perairan barat P.Enggano - Bengkulu
Samudera Hindia barat Sumatera
Samudera Hindia selatan Banten hingga Jawa Barat.
BMKG melalui Jakarta TCWC terus melakukan pemantauan perkembangan potensi Siklon Tropis dan aktivitas dinamika atmosfer lainnya beserta potensi dampak cuaca ekstremnya. Terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, masyarakat diimbau untuk:
1. Menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak.
2. Menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya.
3. Mewaspadai potensi dampak seperti banjir/bandang/banjir pesisir, tanah longsor dan banjir bandang terutama di daerah yang rentan.
4. Stakeholder yang terkait kebencanaan untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya.BMKG/Redaksi