Screenshot LPSE Kemen-PUPR,Minggu(12/2) Tenderkan Protek Pengendalian Banjir Rob Belawan Rp139 M |
Proyek penanganan banjir rob kembali dilanjutkan dengan proses tender sebesar Rp139 M yang ditanggung APBN untuk TA 2023.Proses tender ditayangkan di LPSE Kemen-PUPR mulai 3 Januari dan tercatat sampai,Minggu(12/2) dengan pesertanya 98 perusahaan.
Sementara itu,Menteri PUPR Basuju Hadimuljono sudah tinjau proyek penanganan banjir rob berbiaya Rp25, 6 M di Kawasan Belawan dan menekankan harus tuntas Tahun 2023 ini dan bila perlu bisa mencontoh sistem polder penanganan banjir rob di Semarang sehingga diminta agar sistem poldernya dipetakan dan dikerjakan secara dan rapi,Kamis lalu.
Medan Belawan merupakan kawasan yang rawan banjir rob karena lokasinya yang berada diapit muara Sungai Belawan dan Sungai Deli.
Menteri Basuki menginstruksikan untuk dilakukan percepatan serta penyempurnaan konstruksi sistem polder agar ancaman banjir rob di kawasan Belawan bisa tertangani.
“Saya minta agar sistem poldernya dipetakan dan dikerjakan secara detail dan rapi. (Untuk itu) bisa diambil contoh seperti sistem polder untuk penanganan banjir rob di Semarang. Semua pekerjaan banjir rob di Kawasan Belawan ini harus selesai di Tahun 2023,” kata Menteri Basuki.
Pengendalian banjir rob Belawan merupakan bagian dari program penataan Kawasan Belawan yang dilakukan Kementerian PUPR secara bertahap mulai dari Tahun 2022 hingga beberapa tahun ke depan.
Pembangunan prasarana pengendalian banjir rob Belawan dilakukan Balai Wilayah Sungai Sumatera II Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR bersama kontraktor pelaksana PT Bukit Zaitun dan konsultan supervisi PT Geodinamik Konsultan. Biaya pembangunannya sebesar Rp25,6 miliar.
Ruang lingkup pekerjaannya meliputi pembangunan parapet tanggul, pompa dan rumah pompa, drainase kolektor, box culvert, dan pintu air. Dimulai sejak Agustus 2022 dengan progres saat ini telah mencapai 90,20%.
Saat penunjauan menteri didampingi Turut hadir Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Kepala BWS Sumatera II Mohammad Firman dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara Brawijaya.Rahmat K/Redaksi